SIMALUNGUN, TOPKOTA.co – Pada tahun 2011 lalu, PTPN IV berusaha mengkonversi kebun teh Sidamanik ke tanaman sawit, namun mendapat perlawanan dari warga sekitar Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun, dan niat tersebut akhirnya dibatalkan oleh pihak PTPN IV.
Namun, rencana PTPN IV mengkonversi tanaman teh Kebun Bah Butong seluas 257 hektar termasuk tanaman teh yang diberahkan (dihutankan) kembali bergulir, dan tetap mendapat penolakan dari tokoh-tokoh masyarakat, warga serta beberapa Pangulu Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun Provinsi Sumut.
Pangulu Bah birong Ulu dalam pesan Whatsappnya kepada wartawan menyampaikan bahwa pihaknya menolak kebun teh dikonversi ke sawit. Begitu juga dengan Pangulu Nagori Tiga Bolon mengatakan bahwa pihak PTPN IVtidak pernah datang ke Nagori mereka untuk sosialisasi kepada warga Nagori Tigabolon. “Jadi saya Pangulu Tiga Bolon dan warga menolak tanaman teh ke sawit,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Nagori Bahal Gaja, yang pengakuan tokoh masyarakat T Simbolon ikut menolak konversi teh ke sawit.
Penolakan ketiga pangulu di sekitar Kebun Bah Butong bersama dengan tokoh masyarakat dan warga Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun merupakan bukti kepedulian mereka atas dampak lingkungan.
T Simbolon mengatakan bahwa kediamannya dekat dengan lahan yang akan dikonversi sawit. Jadi, ia dan warga sangat menolak, bahkan jika manejemen kebun tetap memaksa konversi ke sawit, maka mereka akan menutup akses jalan utama kegiatan kebun.
Ia juga mengatakan jika alasan kebun untuk selamatkan lahan HGU yang digarap warga dengan menanam tanaman musiman, ini karena pihak kebun dari dulu membiarkan digarap, terlabih lagi alasan kebun yang menyebutkan selama ini kebun teh selalu merugi.
Ia menilai meruginya perusahan plat merah anak perusahan group Holding PTPN III karena manajemen yang tidak baik. “Kalaulah alasan kebun teh terus merugi, ya uda, kita minta menteri BUMN Erik Tohir mengevaluasi para pemangku jabatan PTPN IV, agar kedepannya kebun teh ini tidak ada lagi cerita merugi,” ujar T Simbolon. (JN)