TANJUNGBALAI, TOPKOTA.co – Aksi nekat dan penuh keberanian dilakukan seorang buruh harian lepas asal Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara.
Mahmudin (33), warga Jalan Burhanuddin, Lingkungan V, Kelurahan Perjuangan, Kecamatan Teluk Nibung, memutuskan berjalan kaki ribuan kilometer menuju Mabes Polri di Jakarta, Sabtu (2/8/2025).
Tujuannya satu: menuntut keadilan atas dugaan kriminalisasi yang dialaminya oleh seorang oknum polisi berpangkat Komisaris Polisi (Kompol).
“Saya bukan siapa-siapa, hanya rakyat kecil. Tapi saya tidak akan diam ketika hak saya diinjak,” tegas Mahmudin dalam pernyataan terbuka yang menggugah simpati warga.
Mahmudin mengaku dilaporkan oleh Kompol DK atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Tuduhan itu ia bantah keras, karena ia menyebut hanya mengunggah video di status WhatsApp pribadi, bukan di media sosial publik.
“Saya tidak sebar ke Facebook, tidak juga ke grup publik. Ini status pribadi, tapi tetap dilaporkan. Ini tidak adil,” ucapnya dengan nada kecewa.
Dalam tekadnya yang membara, Mahmudin menyebut bahwa langkahnya ini terinspirasi dari tulisan Prabowo Subianto dalam sebuah buku, khususnya di halaman 92 yang mengisahkan Pandawa dan Kurawa—simbol perjuangan antara kebenaran dan kezaliman.
“Saya akan temui Kapolri, Presiden, Kompolnas, DPR, DPD, semua! Saya yakin, rakyat kecil masih bisa melawan kezaliman,” serunya lantang.
Dengan mengenakan pakaian sederhana dan membawa tas ransel, Mahmudin memulai perjalanannya seorang diri dari Tanjungbalai menuju Jakarta. Aksi damainya ini sontak menyedot perhatian warga sekitar.
“Saya tak punya kuasa, tapi saya punya suara. Saya hanya ingin didengar,” ucap Mahmudin sebelum meninggalkan kampung halamannya.
Perjalanan Mahmudin bukan hanya fisik, tapi simbol perlawanan rakyat biasa terhadap ketidakadilan yang dirasakannya.
Kini, langkah kaki Mahmudin menuju Jakarta menjadi sorotan publik dan potret nyata perjuangan seorang rakyat kecil yang menolak tunduk pada kekuasaan yang tak adil. (Ayu)