IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Material Pengaspalan Tanjung Pasir Dipertanyakan, PPK Akui Secara Kasat Mata Tampak Serupa

Bahan LPA A yang terlihat sama dengan bahan LPA B pada pengaspalan Tanjung Pasir.

AEKKANOPAN, TOPKOTA.CO – Pelaksanaan lanjutan pengaspalan Gunting Saga-Teluk Binjai tepatnya di Desa Tanjung Pasir Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) dengan anggaran mencapai hampir Rp 2 Milyar yang bersumber dari APBD Labura kian menjadi sorotan.

Pasalnya, dalam realisasi anggaran pekerjaan, pihak pelaksana CV. Popparan Raja Batu terkesan tidak mengindahkan gambar proyek berikut item-item pekerjaan dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang tertera dalam kontrak pekerjaan.

Misalnya saja, di lapangan terlihat pemasangan Lapis Pondasi Agregat (LPA) A dan B seperti menggunakan bahan yang sama, yaitu batu pecah yang bercampur pasir dan abu. Sementara dalam gambar yang didapat topkota.co, bahan yang digunakan untuk LPA A dan B tersebut jelas terlihat berbeda.

Tidak hanya itu, selain bahan yang digunakan terkesan sama meski tampak berbeda pada gambar, berdasarkan informasi yang diterima topkota.co dari sumber yang layak dipercaya, CV. Popparan Raja Batu juga tidak memperhatikan item pekerjaan manajemen dan keselamatan lalu lintas.

Gambar pekerjaan pengaspalan Tanjung Pasir yang tampak berbeda antara LPA A dan B.

Dalam item tersebut diketahui peralatan keselamatan lalu lintas yang terdiri dari beberapa point perlengkapan, seperti rambu batas kecepatan, rambu perintah mengikuti lajur, rambu pengarah tikungan, rambu larangan berjalan terus, rambu peringatan dengan kata-kata dan masih banyak lagi. Diantara semua peralatan keselamatan lalu lintas, CV. Popparan Raja Batu cuma memasang rambu peringatan dengan kata-kata yang bertuliskan “Maaf, jalan ini sedang dalam perbaikan”. Selebihnya, sama sekali tidak terlihat pada lintasan jalan yang sedang dikerjakan.

Selain itu, ada lagi item pekerjaan keselamatan dan kesehatan kerja yang diantaranya adalah Alat Pelindung Diri (APD). APD ini terdiri dari topi pelindung, pelindung pernafasan dan mulut (masker), sarung tangan, thermometer contact less berikut fasilitas pencuci tangan sesuai anjuran protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.

Sayangnya terlihat dilapangan, dari semua point yang tertera pada item pekerjaan keselamatan dan kesehatan kerja itu, seperti tidak menjadi prioritas CV Popparan Raja Batu. Lebih mencengangkannya, semua point-point pada item pekerjaan tersebut memiliki anggaran tersendiri pada nilai kontrak yang tertera di plank proyek mencapai Rp.  1.979.999.698,- tersebut.

Saat pengawas lapangan CV Popparan Raja Batu yang diketahui bermarga Munthe ingin dikonfirmasi terkait hal-hal dimaksud beberapa waktu lalu, tampak tidak ramah. “Banyak kali pun pertanyaanmu. Silahkan kau konfirmasi saja ke Dinas, aku tak berhak menjawabnya,” ketus Munthe sembari meninggalkan lokasi.

Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Labura Ali Armaya ST yang dikonfirmasi topkota.co, Senin kemarin di ruangan kantornya, menjelaskan jika bahan yang digunakan untuk LPA A dan B pada pengaspalan itu sebenarnya berbeda, walau secara kasat mata tampak serupa. “Itu berbeda, memang kalau dilihat secara kasat mata tampak sama,” jelasnya.

Meski mengakui kalau bahan yang digunakan untuk LPA A dan B tersebut berbeda, Ali terkesan enggan menjawab pertanyaan tentang campuran bahan yang digunakan untuk kedua LPA dimaksud dengan berpura-pura bermain handphone dan tidak menjawab pertanyaan.

Disinggung soal item pekerjaan manajemen keselamatan lalu lintas serta keselamatan dan kesehatan kerja masum dalam RAB proyek dimaksud, Ali membenarkan kalau item-item pekerjaan tersebut memang memiliki anggaran masing-masing.

Ironisnya, dia tidak menyebut besaran anggaran masing-masing item pekerjaan itu seperti yang tertera pada RAB proyek. Ali malah berjanji akan mengirimkannya melalui pesan WhatsApp (WA). “Iya memang ada anggarannya. Tapi, nantilah ku kirimkan sama mu melalui WA. Udah ku cari di handphone belum ketemu juga, soalnya banyak kali di HP ku ini,” elaknya sambil mengutak-atik handphone.

Ketika ditagih janjinya yang akan mengirimkan besaran anggaran item-item pekerjaan dimaksud kepada topkota.co melalui pesan WA, Ali kembali berdalih seakan “membola-bola” wartawan. “Besok pagi saja tanya di kantor RAB nya, itu tidak bisa dibagi sembarangan, ok bos,” tulis Ali dalam pesan WhatsApp.

Hingga berita ini dikirim ke Redaksi Topkota.co, Ali belum juga memberi tahu berapa besaran anggaran untuk kedua item pekerjaan tersebut. (Fachri Dabara)