IKLAN - SCROLL UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Masyarakat Desa Sukamaju Tanam Pisang di Atas Lahan Adat Puncak 2000 Siosar

Masyarakat Desa Sukamaju membudidayakan tanaman pisang di atas lahan adat Puncak 2000 Siosar.

TANAH KARO, TOPKOTA.co – Dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan dan produksi buah-buahan di Kabupaten Karo, masyarakat dari Desa Sukamaju Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo berinisiatif mengembangkan budidaya tanaman pisang di lahan adat milik mereka di Puncak 2000 Siosar.

“Ada beberapa jenis pisang yang ditanam masyarakat Desa Sukamaju, seperti Pisang Barangan, Pisang Mas dan Pisang Raja,” kata Simon Ginting yang disampaikan Lloyd Ginting kepada wartawan, Kamis (12/5/2022).

Melalui via WhatsApp, Lloyd bersama Simon Ginting Ketua Simantek Kuta Desa Sukamaju mengatakan penanaman pisang ini merupakan bagian mendukung program Bupati Karo Cory Sriwati Sebayang.

Penanaman pisang ini merupakan program untuk meningkatkan kesejahteran masyarakat petani di Desa Sukamaju, sekaligus untuk mendukung program Bupati Karo dalam rangka meningkatkan produksi buah-buahan di Kabupaten Karo.

Penanaman pisang tersebut dilakukan sesuai dengan metode dan hasil penyuluhan dari Tim Pertanian Terpadu.

Andelta Perangin-Angin, Juda Sembiring, Okta Perangin-Angin, Edi Erguna Ginting yang juga warga Desa Sukamaju turut menambahkan, sebagai masyarakat Karo wajib mendukung program yang sedang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Karo, karena sebagian besar mata pencaharian masyarakat adalah bertani.

BACA JUGA:  Sengketa Tanah di Puncak 2000 Siosar, BPKH: Pilar Patok Yang Dibangun Pakai Dana APBN Dihancurkan Karyawan Mengaku dari PT BUK

Hal senada ditambahkan pula oleh Intan Br Sembiring warga Desa Sukamaju, yang berharap agar Bupati Karo beserta jajarannya agar dapat segera mengatasi mahalnya harga pupuk dan obat-obatan pertanian yang saat ini harganya sudah mencekik leher.

“Semoga budidaya tanaman pisang yang sedang dikembangkan oleh masyarakat Desa Sukamaju ini dapat meningkat, sehingga bisa jadi percontohan nantinya bagi desa–desa lain di Kabupaten Karo,” tutup Ibu Intan Br Sembiring. (John Ginting)