IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Manager Perusahaan PT Socfindo Yakin Air Yang Mengaliri Kanal Titi Merah Bukan dari Limbah Pabrik

BATUBARA, TOPKOTA.co – Terkait isu air yang mengalir di kanal Titih Merah Kecamatan Limapuluh Pesisir berubah menjadi hitam dan bauk busuk diduga berasal dari Limbah Pabrik PT. Socfindo Perkebunan Tanah Gambus Kecamatan Limapuluh Kabupaten Batubara, langsung diklarifikasi oleh Manager Pabrik Adji Indra Prapanca di ruang kerjanya, Senin (6/9/2021).

Adji Indra Prapanca didampingi Manager Perusahaan Jhoni Makri Sitepu dan Pengacara PT. Socfindo seluruh Indonesia Mhd Khaidir Basrah SH MH kepada wartawan menjelaskan, hasil analisa di kolam limbah tetap standard sesuai acuan pemerintah. “Kita tetap melakukan pemantauan analisis dari limbah itu, jadi kita tetap dibawah baku mutu dari limbah, misalnya bak itu penuh 350, tapi kita jauh dibawahnya sekitar 200 an gitu,” sebut Adji Indra Prapanca.

Hal yang sama juga dijelaskan Manager Perusahaan PT Socfindo perkebunan Tanah Gambus Jhoni Makri Sitepu. Menurutnya, dari segi lokasi antara limbah pabrik Tanah Gambus dengan kanal yang berada di Titih merah mencapai hampir 12 Km. “Artinya tidak memungkinkan limbah dari kita,” ungkapnya.

Dilanjutkannya, pengelolaan limbah pabrik Tanah Gambus ditampung melalui waduk sebanyak 4 kolam diatas seluas lahan 6 Ha. Dan pembuangan air limbah yang sudah tersaring itu melalui sungai Bahbolon Simpang Gambus terus ke laut. “Jadi saya yakini bukan berasal dari limbah PT. Socfindo. Namun demikian kami dari perusahaan PT Socfindo bersama pimpinan perusahaan PTPN IV Perkebunan Tanah Itam Ulu (TIU) dan Pemerintah Kabupaten Batubara pada hari Rabu ini, (8/9) akan melakukan rapat pembahasan mengenai air kanal Titi Merah yang disebut berubah menjadi hitam bauk busuk itu,” ujar Jhoni Makri Sitepu.

Jhoni Makri Sitepu juga mengungkapkan di belakang pabrik PT. Socfindo juga memiliki resapan air yang menuju ke Sungai Bahbolon. “Kita boleh lihat ada di belakang Pabrik untuk resapan air dan langsung mengalir menuju Sungai Bahbolon Simpang Gambus. Dari empat kolam limbah disana, ada areal rawa yang sengaja tidak ditanami untuk lingkungan hidup, Sandart ISPO perkebunan kelapa sawit yang layak ekonomi, layak sosial, dan ramah lingkungan didasarkan pada peraturan perundangan yang berlaku,” pungkas Manager Perusahaan PT Socfindo Tanah Gambus itu.

Usai Klarifikasi, Tim wartawan melakukan peninjauan di lokasi tempat penampungan Limbah Pabrik Tanah Gambus. Menurut pantauan, perusahaan PT. Socfindo Tanah Gambus telah menyediakan 4 titik kolam waduk yakni waduk 1. waduk 2. waduk 3 dan waduk 4 kegunaannya untuk pengendapan limbah, yang mana kolam 3 seluas 1 setengah Ha disiapkan dua buah kincir untuk memisahkan antara limbah kotoran dengan air. Pada waduk 4 seluas 2 Ha disiapkan 1 buah kincir juga untuk memisahkan antara sisa limbah dengan air yang akan dialirkan. (Solong)