TOPKOTA.co – Muhammad Arfin Ghuzali mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP USU dengan Supervisor Sekolah Hairani Sitegar S.Sos MKesos telah melaksanakan PKL II di Desa Paya Bakung Kelurahan Paya Bakung Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. Pratikum ini berlangsung dari bulan September 2021 – Desember 2021.
Arfin memilih Desa Paya Bakung sebagai tempat melakukan PKL 2 karena pada PKL 1 Arfin telah melakukan kegiatan di Desa ini. Arfin melihat bahwa anak-anak di Desa Paya Bakung ini kurang bersemangat dalam belajar dan mengasah kemampuannya. Hal itulah yang membuat Arfin ingin membantu anak-anak di Desa Paya Bakung tersebut untuk memberi semangat pada anak-anak tersebut.
Pada bulan pertama, kegiatan yang dilakukan adalah melakukan observasi ke lokasi Desa Paya Bakung, Ada juga kegiatan seperti games, sosialisasi. Tujuan dari kegiatan pada bulan pertama ini adalah untuk membangun kekompakan dan menjalin kedekatan antara praktikan dengan anak-anak di Desa Paya Bakung.
Di bulan kedua praktikum, Arfin memberikan sosialisasi mengenai pentingnya untuk besemangat belajar dan mengasah kemampuan untuk masa depan mereka. Agenda lainnya pada bulan kedua, diisi dengan pembuatan dan penempelan poster dengan tema “Corona virus covid 19”. Hal tersebut diakibatkan karena kita masih dalam kondisi pandemic Covid-19 dan banyak orang yang sudah tidak mematuhi protokol kesehatan dan tidak memakai masker dengan benar pada saat ini. Di poster tersebut, juga cara pencegahan terpaparnya Covid 19. Hal tersebut bertujuan agar warga-warga yang ada di Desa Paya Bakung tersebut teredukasi dan selalu menjalankan prokes sesuai yang dianjurkan pemerintah.
Pada bulan ketiga, adanya agenda mini project dengan anak di Desa Paya Bakung yang dipilih menjadi klien pada proses intervensi mezzo atau group work, yang berguna untuk memberikan hasil atau output dari adanya agenda ini.
Arfin merancang bagaimana cara membuat agar anak-anak Desa Paya Bakung besemangat untuk belajar dan mengasah kemampuan. “Saya merancang sedemikian rupa cara agar anak-anak di Desa Paya Bakung ini selalu bersemangat untuk belajar, karena mereka tidak terlalu bersemangat untuk belajar dan mengasah kemampuan mereka, jadi saya membuat cara agar mereka tidak merasa bosan. Awalnya saya berikan games. Ternyata hal tersebut mampu membuat mereka bersemangat untuk belajar,” kata Arfin.
Arfin mengatakan bahwa anak-anak yang berada di Desa Paya Bakung yang tadinya tidak bersemangat untuk selalu besemangat belajar.
Setelah melakukan pendekatan pada klien, Arfin sudah mengetahui permasalahan pokok dari klien. Metode yang Arfin lakukan dalam menyelesaikan masalah klien Arfin menggunakan metode groupwork yang bersifat general, diantaranya sebagai berikut,
- Assesment adalah suatu proses pemahaman tentang masalah sebagai dasar untuk melakukan tindakan pertolongan dan pemecahan masalah pada klien.
Dalam upaya memahami masalah yang dihadapi klien Arfin menggunakan teknik diskusi kelompok dengan klien dan teman klien untuk mengetahui permasalahan apa yang sedang mereka alami. Setelah mendapatkan permasalahannya, Arfin menggunakan 1 tools yaitu Ecomap untuk menggambarkan permasalahan klien.
- Planning/ perencanaan adalah proses penyusunan strategi dalam penyelesaian masalah pada klien. Berikut ini adalah perencanaan yang Arfin susun dalam menyelesaikan masalah klien.
– Mengajak klien untuk membuat kelompok belajar agar klien lebih semangat belajar dan dapat saling membantu satu sama lain.
– Memberi motivasi yang positif agar mereka termotivasi untuk rajin belajar.
Pada tahap perencanaan ini, Arfin menggunakan teori modeling dari Albert Bandura. Teori ini mengatakan bahwa proses belajar mengamati tingkah laku/ perilaku orang lain di sekitar kita. Dan setelah diskusi mengenai permasalahan dan perencaaan yang telah Arfin susun, klien setuju untuk mengikuti setiap program yang akan dilakukannya.
Setelah melakukan assessment dan perencanaan Arfin juga melakukan beberapa kegaiatan dengan klien untuk mengisi waktu luang mereka seperti bermain games, menggambar, membuat keterampilan dengan origami, dan mewarna.
- Intervensi adalah tahap dalam pelaksanaan program pertolongan yang diberikan pekerja sosial dalam menyelesaikan masalah klien. Pada tahap ini Arfin memberikan support system untuk membangkitkan semangat belajar dan mengedukasi mereka bahwa belajar dari rumah itu harus tetap asyik dan menyenagkan. Serta menjalankan program atau perencanaan yang telah Arfin susun untuk klien.
- Dampak dan hasil Mini Project. Setelah rangkaian groupwork yang telah diberikan telah membuahkan hasil yang cukup memuaskan. Klien Arfin saat ini rajin dan semangat dalam belajar, dan yang awalnya malu untuk berbicara di depan sekarang manjadi berani.
- Terminasi adalah tahap pemutusan hubungan dengan klien ketika tujuan diinginkan sudah tercapai. Pada tahap in Arfin melakukan pemutusan hubungan dengan klien dan memberi reward kepada klien dan membagikan masker.
Dari 4 tahap groupwork yang Arfin lakukan tadi, Arfin sudah melihat perubahan pada diri klien seperti bertambah nya minat keinginan untuk belajar dan sudah dapat mengatur dan membagi waktu untuk jam belajar dan bermain.
Demikianlah susunan program praktikum yang telah dilaksanakan Muhammad Arfin Ghuzali untuk membantu mencegah Covid-19 dan membuat anak semangat belajar serta mengasah kemampuan anak di Desa Paya Bakung. Semoga kedepannya Desa Paya Bakung bisa berkembang lebih baik lagi serta Covid-19 segera berakhir.
Penulis: Muhammad Arfin Ghuzali (180902055 ) Mahasiswi PKL 2 Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP USU
Supervisor Sekolah : Hairani Siregar S.Sos, M.Kesos