Bahu jalan (beram) yang berbahaya karena menjadi lobang yang dalam di KM 86-87 ruas jalan nasional Kabanjahe – Merek – Siantar. (foto : Topkota /dok) |
TANAH KARO, TOPKOTA.com – Dibeberapa titik Jalan Nasional Kabanjahe- Merek – Pematang Siantar, terdapat bahu jalan yang menjadi lobang dengan kedalaman mencapai 1 meter, yang siap memangsa pengendara. Selain itu, bahu jalan itu juga menjadi aliran air bila hujan melanda di daerah itu sehinga dikwatirkan akan menimbulkan korban terhadap pengguna jalan tersebut.
Keadaan ini seperti terlihat di KM 86-87 ruas jalan Kabanjahe – Merek – Pematang Siantar berada di sekitar Pengkih, Kecamatan Tigapanah, Karo, berpotensi menimbulkan kecelakaan fatal dan tragis. Bahu jalan di daerah ini banyak yang rusak sehingga pinggir aspal jalan adalah lubang-lubang dengan kedalaman mencapai 1 meter. Akibat bahu jalan yang rusak, jalan nasional ini terkesan sempit. Apalagi bagi truk maupun bus. Di beberapa titik, posisi jalan yang menikung dan sedikit menanjak, menjadikan ruas jalan ini angker dan menakutkan pengendara.
Salah satu pengendara yang melintas Jon Munthe (43) didampingi rekannya Marlin S (31) mengatakan, sangat takut melintas di jalan ini, terlebih-lebih saat bertemu truk atau bus. “Truk dan bus umumnya enggak mau mengalah. Sebab, mereka menghindar juga supaya enggak masuk beram (bahu jalan). Kalau tidak berhati-hati saat papasan dengan truk atau bus, bisa-bisa kita yang masuk beram,” kata pengendara mobil ini, Selasa (18/2).
Pengendara lainnya menyebut, kondisi jalan semakin berbahaya saat turun hujan. Ditambah lagi, karena jalan minim fasilitas penerangan. “Kalau malam, beram tak kelihatan, makanya sering terjadi mobil terjebak ke dalam beram,” katanya.
Ditambahkannya lagi, saat hujan melanda daerah itu, bahu jalan ini menjadi replika sungai karena air dengan deras mengalir di bahu jalan sehingga menakutkan pengendara. Warga berharap pihak Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) wilayah II Sumatera Utara melakukan perbaikan dan penimbunan beram jalan yang dalam. (John Ginting)