JAKARTA, TOPKOTA.co – Sosok perempuan sebagai istri maupun ibu teramat penting, karena dapat berperan sebagai tokoh utama yang membangun nilai-nilai kebaikan dalam sebuah keluarga.
Karenanya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendorong penguatan peran perempuan untuk turut serta mencegah korupsi melalui penanaman nilai integritas bagi para pejabat negara pasangannya maupun keluarga.
Hal tersebut disampaikan Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK Kumbul Kusdwijanto Sudjadi dalam kegiatan yang diinisiasi Kementerian Agama (Kemenag) bertajuk “Kusemai Nilai”, Rabu (15/3/2023) di Jakarta.
“Jangan pernah menyalahkan kejadian, karena kejadian itu kita yang memilih. Oleh karenanya agar tidak menyalahkan kejadian, mari kita lakukan upaya-upaya pencegahan dengan terus mengimplementasikan nilai-nilai integritas dalam kehidupan sehari-hari,” pesan Kumbul di depan istri para pejabat di lingkungan Kemenag, istri Kepala Kantor Wilayah dan istri Rektor/Kepala Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN).
Kumbul menambahkan bahwa seorang perempuan memiliki tiga peran penting, yaitu peran sebagai istri, sebagai ibu, dan sebagai bagian dari masyarakat. Sebagai istri diharapkan dapat mendampingi, memotivasi, dan mendorong serta mengingatkan suaminya untuk bekerja dengan benar dan menjauhi tindak korupsi.
Sebagai sosok ibu, kata Kumbul, seorang perempuan diharapkan mampu mengimplementasikan dan menanamkan nilai-nilai integritas kepada anak-anaknya. Di saat yang sama, ia dapat mengedukasi dan menularkan nilai-nilai integritas di lingkungan sekitar termasuk lingkungan sosialnya untuk menghindari perilaku korupsi.
“Mulai saat ini, kita semua harus berubah dan kembali menanamkan serta mengimplementasikan nilai-nilai integritas dalam perilaku sehari-hari. Jangan lagi menunggu waktu yang akan mengubah kita,” kata Kumbul.
Di kesempatan yang sama, Inspektur Jenderal Kemenag Faisal Ali Hasyim menyampaikan bahwa seorang istri memiliki peran penting. Khususnya dalam mewujudkan lingkungan berintegritas yang dimulai dari keluarga.
“Ibu berperan untuk mendidik anak-anaknya dan mendorong, memotivasi, serta mengingatkan suaminya untuk bekerja dengan benar dan tidak melakukan penyimpangan. Termasuk melakukan tindak pidana korupsi,” kata Faisal.
Kegiatan pembukaan TOT yang direncanakan berlangsung selama 3 hari ini dihadiri Direktur Jenderal Bimas Katolik, Direktur Jenderal Bimas Islam, Direktur Jenderal Bimas Kristen, Direktur Jenderal Bimas Buddha, Direktur Jenderal Bimas Hindu, Staf Ahli Kemenag, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag beserta jajarannya, serta Wakil Penasehat DWP Kemenag. (red)