IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Konten Wisata Baru di Kota Berastagi, Dinas Pariwisata Dukung Pasar Seni Tiga Luah

Pergelaran Gundala Gundala Tampil Meramaikan Pasar  Seni Tiga Luah Yang Merupakan Alat Tradisional Kearifan Lokal Adat Budaya Karo. (foto2 : Topkota/dok) 

TANAH KARO, TOPKOTA.com – Mengawali Tahun 2020, dunia pariwisata Tanah Karo terlihat melakukan inovasi baru dalam upaya menjaring lebih banyak lagi para wisatawan yang berkunjung ke daerah, yang bukan hanya dikenal dengan udaranya sejuk serta pemandangan alam yang indah , juga dikenal sebagai daerah penghasil sayur dan buah terbesar di wilayah Provinsi Sumatera Utara.
Kali ini terbosan baru yang dikemas para penggiat Tiga Luah Berastagi bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karo, adalah “Pasar Seni Tiga Luah”  yang mulai digelar, Sabtu (25/1) kemarin di lokasi parkiran Taman Mejuah-Juah Berastagi, tepatnya di depan Kantor Dinas Budaya dan Kepariwisataan Tanah Karo.
Di lokasi Konten Wisata Baru kota ini, para wisatawan akan disambut iringan musik tradisional Karo yang diselingi tarian Gundala – Gundala persembahan Simpei Art & Culture. Di Tiga Luah ini, para wisatawan bisa berbelanja oleh-oleh barang barang buatan lokal dengan motif yang menarik dan memiliki nilai seni kearifan lokal Tanah Karo.
Beberapa Pengunjung Yang Menghampiri Stand Pasar Seni Tiga Luah Berastagi 
Bukan hanya Oleh-Oleh Hasta Karya berkonten muatan lokal, disini juga bisa didapati berbagai alat musik tradisional Karo, disamping itu para wisatawan juga bisa menikmati aneka panganan Kue Mueh Khas Karo diantaranya ada Cimpa Bengkuang Cimpa Matah Cimpa Unung Unung , Cimpa Matah yang lezat, serta satu lagi “Tangas-Tangas” ikan mas yang mirip dengan masakan sejenis arsik namun tidak menggunakan santan, akan tetapi diganti dengan kemiri, dan yang terpenting semua makanan ini dijamin halal.
Pasar Seni Tiga Luah yang digelar setiap hari Sabtu dan Minggu ini digelar bagi wisatawan, yang ingin mengenal lebih dekat dengan ramuan obat – obatan tradisonal Karo, dan dapat secara langsung melihat sekaligus untuk membeli tentunya. Ada minyak urut yang sudah terkenal seantreo Nusantara hingga mancanegara yakni Minak Pengalun (Minyak Urut Khas Karo) dan aneka Kuning (Parem khas Karo), juga ada Sembur yang terbuat dari rempah-rempah untuk berbagai penyakit yang diderita khususnya pada anak-anak usia dini.
Oleh – oleh yang bisa ditemui khususnya bagi wisatwan yang ingin berpenampilan Trendy dan Modis  juga tersedia, yakni Stand Booth Ornamenkaro yang menyajikan busana dengan ciri khas Ornamen Karo yang modenya tidak kalah dengan hasil para desainer kondang dunia.
Kadis Pariwisata Karo Munarta Ginting SP yang ditemui di lokasi Pasar Seni Tiga Luah menyebutkan, terobosan baru yang dilakukannya beserta para penggiat wisata, disamping dalam upaya menjaring lebih banyak lagi para wisatawan berkunjung ke  Tanah Karo, tentunya ingin memperkenalkan lebih luas lagi tentang kearifan lokal Karo kepada dunia luar.
“Disamping memperkenalkan konten kearifan lokal kepada para wisatawan, kita juga berharap event ini menjadi pemicu  dan pendorong bagi bangkitnya ekonomi kreatif dan para penggiat UKM khususnya di Tanah Karo Simalem, sehingga ekonomi dan kesejahteraan masyarakat juga akan meningkat,” tutur Munarta yang baru hitungan minggu saja menjabat sebagai kadis Pariwisata dan Kebudayaan  yang dilantik pada Jumat 3 Januari 2020 lalu. 
Lanjutnya, terobosan baru yang dikemas para penggiat Tiga Luah Berastagi bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karo yang diberi judul “Pasar Seni Tiga Luah”  yang mulai digelar Sabtu (25/1) kemarin, di lokasi parkiran Taman mejuah-juah Berastagi itu, mendapat apresiasi dari berbagai kalangan masyarakat Berastagi maupun para wisatawan yang berkunjung.
Diantaranya datang dari Sekilap Surbakti warga Berastagi yang khusus datang untuk melihat dari dekat konten wisata baru di Kota kelahirannya. Menurut pria berperawakan gempal ini, event yang merupakan ikon baru di dunia pariwisata Karo cukup menarik dan dinilainya mampu menarik minat wisatawan lebih banyak lagi untuk berkunjung. Namun dirinya juga mengharapkan pihak pemkab sudah bisa memikirkan kantong-kantong parkir sehingga tidak menimbulkan kemacetan.
“Mantap nih eventnya, namun sangat disayangkan parkir mobil belum tertata dengan baik, kiranya pemkab sudah bisa memikirkan kantong-kantong parkir di daerah kita ini,” ungkapnya.
Lain Sekilap, lain lagi Wiwik. Wanita paruh baya Wisatawan yang datang dari kota Rambutan Binjai ini mengaku kalau dirinya sangat terhibur dan merasa senang dengan sajian konten baru wisata Pasar Seni Tiga Luah. Dirinya mengaku sudah sering ke Berastagi, namun kali ini skunjungan akhir pekannya terasa sangat berbeda.
“Ini merupakan wisata yang sangat istimewa bagi saya dan keluarga. Karena selama ini kami tidak ada menemui atraksi musik dan penganan khas karo,” ungkapnya usai ikut menari dengan sepasang Gundala Gundala yang diiringi musik tradisional karo.
Wiwik juga mengaku kalau dirinya akan kembali lagi Minggu depan dengan keluarga besarnya. (John Ginting)

BERITA TERKINI

BERITA TERPOPULER