IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Keberadaan Harimau di Kec. Jorlang Hataran Diragukan, Belum Ada yang Melihat Langsung

Jejak kaki yang diduga milik harimau.

SIMALUNGUN, TOPKOTA.co – Beredar kabar dari salah satu postingan warga di media sosial mengenai adanya satwa Harimau di kebun sawit PT. Perkebunan Nusantara IV lokasi Nagori Parmonangan Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun Provinsi Sumut yang telah memangsa sapi warga di dalam kebun.

Namun, postingan yang telah viral tersebut diragukan kebenarannya, dikarenakan sampai saat ini, warga belum melihat langsung satwa liar tersebut.

Asisten Personalia Kebun (APK) Kebun Unit Bah Birong Ulu PTPN IV saat dikonfirmasi melalui pesan whatsap terkait aktivitas karyawan pemanen mengatakan sampai saat ini masih berlangsung normal.

“Masih aman bang, belum ada tanda-tanda sama sekali adanya hewan tersebut, pasalnya berita warga yang ada menemukan hal tersebut masih diragukan kebenarannya alias hoaks,” ujarnya.

Begitu juga dengan Parsito warga setempat yang mengaku sapi miliknya telah menjadi korban satwa liar Harimau tersebut. Saat dihubungi wartawan, Selasa (19/04/2022), Parsito mengaku tidak melihat langsung sapinya dimangsa harimau.

 

“Cuma jejak kaki, diduga jejak harimau di lokasi, sampai sekarang belum ada warga yang melihat langsung keberadaan satwa harimau tersebut, pasalnya aktivitas warga sampai sekarang tampak seperti biasa,” katanya.

Kabid KSDA Wilayah II Pematangsiantar Seno Pramudita yang juga dihubungi awak media melalui whatsapp mengatakan, bahwa tanggal 14 April adanya laporan warga bernama Sugito dan Parsito yang sapinya kontra dengan satwa harimau.

“Lalu pihak bidang BKSDA SU melakukan langkah-langkah seperti melaksanakan sosialisasi ke masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di daerah konflik, dan pihaknya juga membentuk tim gabungan terdiri dari Polsek Balata, PTPN IV serta pemerintah kecamatan. Tim juga saat melakukan patroli malam hari mengeluarkan bunyi bunyian untuk mengusir harimau, tim juga telah mendirikan posko di lokasi,” ujarnya.

Menurutnya, sampai tanggal 18 April 2022 selama melakukan patroli di lokasi, tim belum menemukan jejak baru di lokasi tersebut. (JN)

BERITA TERKINI

BERITA TERPOPULER