IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Minggu, 24 November 2024

Kasat Binmas Polrestabes Medan: Pemuda Generasi Penerus Bangsa

MEDAN, TOPKOTA.co – Kasat Binmas Polrestabes Medan AKBP Efendi Sinaga menegaskan pemuda merupakan generasi penerus bangsa. Pemuda juga berperan untuk memperjuangkan dan mempertahankan NKRI dari penjajah.

“Tidak ada kata lain dengan semangat sumpah pemuda, peran pemuda harus mengisi demokrasi di Indonesia,” ucap AKBP Efendi Sinaga saat menjadi narasumber dalam acara workshop kepemudaan memperingati Hari Sumpah Pemuda, yang digelar di Lantai 2 Aula  Perpustakaan Daerah Sumatera Utara Jalan Brigjend Katamso, No 45-K Medan, Sabtu (29/10/2022).

Kegiatan yang mengusung tema “Pemuda Hebat Tanpa Tawuran”, Kasat Binmas juga mengungkapkan bahwa pemuda saat ini menjadi bahan perbincangan di semua kalangan masyarakat, yang mana berkaitan dengan perannya sebagai generasi penerus bangsa.

“Pemuda juga digambarkan sebagai seseorang yang memiliki semangat tinggi, bertenaga dan berintelektual. Peran pemuda untuk perjuangan kemerdekaan tidak hanya berhenti sampai dikarenakan sumpah pemuda di era reformasi dan globalisasi. Saat ini, tantangan yang dihadapi jauh lebih besar. Penjajahan tidak lagi secara fisik, tetapi lebih secara mental dan spiritual,” paparnya.

Lanjutnya, pelemahan ideologi dalam berbagai hal, politik, ekonomi, soisial budaya, dan pertahanan keamanan. “Sudah pantaskah kita menjadi generasi muda penerus bangsa. Artinya kita bangga sebagai pemuda mengisi tatanan pemerintah Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.

mengenai tawuran juga, sambungnya, bagaiman tawuran itu terjadi dan siasat mencari solusi, guna mencegah terjadinya tawuran antar pelajar dan antar sekolah yang didominasi dari beberapa faktor terjadinya aksi tawuran, antara lain faktor keluarga, faktor sekolah, faktor lingkungan dan faktor intoleransi.

“Sedangkan dampak aksi tawuran antara lain, kerugian fisik, kerugian masyarakat sekitar, terganggunya proses belajar, menurunya moralitas, hilangnya kepekaan, toleransi, tenggang rasa dan sling menghargai, hilangnya harapan orang tua, hilangnya masa depan dan masuk penjara,” ujarnya.

Kasat juga memberikan solusi yang dianggap bisa mencegah terjadinya tawuran, yakni tingkatkan pendidikan moral, hadirkan seorang figure yang baik yang menjadi contoh bagi pemuda, memberikaan pemahaman yang lebih kepada pemuda pelajar yang sedang menunjukkan jati dirinya.

“Selain itu, memfasilitasi kegiatan positif bagi pelajar, dekatkan kepada kegiatan rohani, orang tua sebagai teladan bagi anak, tanamkan Pancasila sebagai dasar NKRI dan tumbuh kembangkan cinta sesama manusia,” pungkasnya. (red)

BERITA TERKINI

BERITA TERPOPULER