JAKARTA, TOPKOTA.co – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan sikap tegas terhadap aksi premanisme yang dinilai bisa merusak iklim investasi di Indonesia. Dalam keterangannya di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Selasa (29/7/2025), ia menegaskan bahwa kepolisian tak akan mentoleransi segala bentuk intimidasi yang mengancam keamanan dunia usaha.
“Kita tidak tolerir aksi-aksi yang akan mengganggu iklim investasi. Salah satunya, premanisme,” ujar Listyo.
Polri, menurutnya, sudah mengambil langkah nyata. Sebanyak 13 ribu oknum preman telah diamankan. Dari jumlah itu, 3 ribu telah ditetapkan sebagai tersangka, sementara 10 ribu lainnya dinilai masih bisa dibina dan diserahkan ke Dinas Sosial untuk pembinaan lebih lanjut.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Polri untuk memastikan dunia usaha bisa berkembang tanpa gangguan, sekaligus memberikan rasa aman bagi investor. Listyo mengatakan bahwa pihaknya juga aktif memberikan pendampingan kepada perusahaan, terutama yang baru masuk dan belum familiar dengan aturan di Indonesia.
“Polri akan menegakkan aturan dan memberikan pendampingan terhadap para pelaku usaha agar mereka merasa nyaman dan terlindungi,” tegasnya.
Tak hanya soal pengamanan, Polri juga ikut ambil bagian dalam menciptakan lapangan kerja baru. Melalui Desk Ketenagakerjaan, Polri disebut telah memfasilitasi pembukaan 70 ribu lowongan kerja hingga 2026. Ini ditujukan bagi masyarakat terdampak PHK dan angkatan kerja baru.
“Saya sudah instruksikan jajaran untuk mengawal agar iklim investasi terus tumbuh dan industri baru bisa berkembang. Ini penting untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” jelasnya.
Dengan langkah ini, Polri ingin menunjukkan bahwa keamanan investasi bukan hanya soal penegakan hukum, tapi juga soal memastikan stabilitas sosial dan ekonomi. (Ayu)