PEKANBARU, TOPKOTA.co – Jadi nara sumber dalam diskusi penguatan pembauran kebangsaan antar tokoh masyarakat, suku, agama, etnis dan Paguyuban Kota Pekanbaru, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol H Nandang Mu’min Wijaya, S.I.K, S.H, mengajak seluruh komponen masyarakat Kota untuk saling bersinergi menjaga kondusifitas dan Kamtibmas dalam situasi terkini.
Penegasan itu, disampaikan Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol H Nandang Mu’min Wijaya, S.I.K, M.H dalam Diskusi Penguatan Pembauran Kebangsaan Bersama Tokoh Masyarakat, Suku, Agama, Etnis dan Paguyuban se-Kota Pekanbaru, pada Sabtu (9/1/2021) sore di Aula MDI komplek perkatoran Kemenag Kota Pekanbaru.
Selain Kapolresta Pekanbaru, hadir dalam diskusi tersebut, Kepala Badan Kesbang Polinmas Kota Pekanbaru Zulfahmi Adrian, Ketua FPK Kota H Suraji SH, Kasat Intelkam Kompol Yanu, Bimmas Polresta Pekanbaru Akp Supriyanto, Kapolsek Bukit Raya Akp Arry Prasetyo SH., M.H para narsum dan tamu undangan lainnya.
Dikatakan Kapolresta, kondisi geografis penduduk Kota Pekanbaru saat ini sangat majemuk, karena diisi berbagai lapisan masyarakat dari berbagai suku, etnis, adat, dan agama yang saat ini bersama-sama beraktivitas dalam mengisi pembangunan di kota Pekanbaru.
“Karena itu, mari kita bersinergi bersama untuk saling menjaga kondusifitas kamtibmas bersama-sama dengan masyarakat di lingkungan kita, sehingga dengan terpeliharanya situasi yang kondusif, setidaknya aktivitas yang kita lakukan dapat berjalan dengan baik untuk mengisi pembangunan di negeri yang kita cintai ini,” ucap Kapolresta.
Pada kesempatan itu, Kapolresta juga mengatakan diskusi yang digelar ini merupakan kegiatan pembauran kebangsaan bersama antar tomas, suku, etnis dan paguyuban se-kota Pekabaru ini, ajang silahturahmi merupakan mitra bersama dengan pihaknya, untuk menjaga situasi yang kondusif dan kamtibmas ditengah-tengah masyarakat.
Disebutkan Kapolresta, selama beberapa tahun terakhir ini, banyak gejolak yang timbul ditengah masyarakat, sehingga tidak sedikit masyarakat kota Pekanbaru, mengalami gangguan kamtibmas.
Baik terjadinya kejahatan kriminal dan timbulnya konflik sosial ditengah masyarakat yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan komponen kebangsaan.
“Namun syukurlah hal itu masih bisa kita redam bersama dengan persatuan dan kesatuan bersama tokoh masyarakat, agama, etnis dan paguyuban yang sudah kita jalin bersama selama ini,” ujar Kapolresta.
Kapolresta juga menyebutkan bahwa Negara Indonesia berdiri bukan karena satu suku, etnis dan agama, namun dapat berdiri berkat persatuan dan kesatuan bersama lapisan masyarakat yang majemuk untuk saling mendukung kemajuan bangsa dan tanah air.
“Semuanya bersatu padu untuk membangun negara yang kita cintai ini dan tidak terlepas dari peran tokoh-tokoh pejuang anak bangsa dari berbagai suku, etnis dan agama yang bersatu padu untuk menjaga keutuhan negara kita selama ini,” ulas Kapolresta.
Tidak sampai disitu, Kapolresta juga mengatakan dalam merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari tangan penjajah yang sudah diraih saat ini, bukan dari salah satu suku, etnis, agama atau atau golongan saja. Namun karena tekat kebersamaan antar segala suku, tokoh dan agama, maka kemerdekaan dapat di raih dari tangan para penjajah tersebut.
“Mari kita bersama untuk bersatu dan tetap saling menerima perbedaan itu, karena kita ini adalah satu dan satu ikatan dengan yang lainnya secara berkesinambungan dalam mengisi pembangunaan di negeri ini dan NKRI yang kita cintai ini,” ajak Kapolresta.
Lantaran itu lanjut Kapolresta, siapapun yang ingin mencoba untuk sengaja yang merusak tatanan persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI yang sudah terjalin dan kondusif selama ini. “Itu tidak boleh dibiarkan dan akan menjadi musuh kita bersama untuk melawannya,” tegas Kapolresta.
Terakhir Kapolresta juga mengingatkan bagi siapa yang berani mencoba-coba untuk mengoyak persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI, pihaknya bersama TNI-POLRI dan komponen masyarakat akan berhadapan untuk melawannya.
Pantauan, dalam diskusi tersebut, Kapolresta juga sempat mengutarakan bagaimana langkah-langkah dan upaya pihak Pemerintah, Polri, TNI dan komponen masyarakat, untuk bersama-sama bersinergi menjaga kondusifitas kamtibmas dari konflik sosial yang dapat memecah persatuan dan kesatuan NKRI di tengah masyarakat.
Acara tersebut berlangsung lancar, aman dan kondusif dengan antusias yang tinggi para narsum dan peserta serta tetap memperhatikan protokol kesehatan yang dimulai sejak pukul 10.00 Wib hingga selesai sekira pukul 12.00 WIB siang.(joni)