IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Minggu, 22 September 2024

Kadis Pertanian Kabupaten Karo: “Lebih Baik Tidak Tahu Tapi Mau Melakukan, Daripada Tahu Tapi Tidak Mau Melakukan”

Kepala Dinas Pertanian Ir Metehsa Karo Karo Purba ketika saat memimpin rapat yang diikuti Pejabat Eselon III dan IV di lingkungan Dinas Pertanian Kabupaten Karo, Kepala UPT wilayah I - VI, serta Koordinator Penyuluh se-Kabupaten Karo, Jumat (21/7/2023). (Foto: John Ginting)

TANAH KARO, TOPKOTA.co – Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karo Ir Metehsa Karo Karo Purba menghadiri sekaligus membuka rapat koordinasi (Rakor) di lingkungan Dinas Pertanian Kabupaten Karo, di Kabanjahe, (Jum’at, 21/07/2023).

Dalam rakor tersebut, Ir Matehsa Karo-Karo Purba memberikan sejumlah arahan kepada para ASN di Dinas Pertanian Kabupaten Karo dan sejumlah undangan yang hadir. “Lebih baik tidak tahu tapi mau melakukan, daripada tahu tapi tidak melakukan apa-apa. Karena hasilnya akan jauh berbeda. Namanya manusia tidak ada yang sempurna, semua punya kelebihan dan kekurangan,” katanya.

“Yang penting jangan malu bertanya dan diskusikan serta saling dukung dan jangan saling menyalahkan antara petugas lapangan dengan petugas di dinas. Sebab kita semua mengemban amanah dan tanggung jawab yang sama dalam masyarakat/petani,” sambung Ir Metehsa Karo Karo Purba.

Kadis Pertanian ini menyampaikan harapannya agar seluruh petugas di lapangan dapat terus menerus mensosialisasikan kepada masyarakat petani tentang penggunaan pupuk kompos, serta mengurangi penggunaan pupuk kimia. “Selalu amati serta ikuti perkembangan komoditi pertanian dari masa tanam hingga masa panen,” pesannya kepada peserta rapat yang diikuti pejabat eselon III dan IV di lingkungan Dinas Pertanian Kabupaten Karo, Kepala UPT wilayah I – VI, serta Koordinator Penyuluh se-Kabupaten Karo.

Pejabat Eselon III dan IV di lingkungan Dinas Pertanian Kabupaten Karo, Kepala UPT wilayah I – VI, serta Koordinator Penyuluh se-Kabupaten Karo saat mengikuti rapat, Jumat (21/7/2023). (Foto: John Ginting)

Metehsa Karo-Karo Purba juga menegaskan dan menekankan agar seluruh stakeholder yang ada harus mengedepankan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dalam tugas kedinasan sehari – hari.

“Artinya, Kepala UPT harus membuat laporan rutin dan berkala dalam wilayah kerjanya ke dinas, untuk dapat diteruskan ke pimpinan yang lebih tinggi. Adanya laporan Wereng Batang Coklat (WBC) di Desa Bunga Baru, koordinator penyuluh harus segera melakukan amatan dan tindak lanjut, guna mengurangi kerugian bagi petani,” tegasnya.

“Bila perlu lakukan pengkajian ke desa lainnya, teliti dan konsep sebelum diangkat kepermukaan, setelahnya tuangkan dalam bentuk penjelasan dan laporan tertulis secara terperinci, agar penanggulangannya dapat maksimal, tepat guna serta tepat sasaran. Sehingga apa yang telah dilakukan dapat terdokumentasi serta dapat dijadikan acuan,” tambahnya lagi.

Kadis Pertanian sangat berharap agar semua dapat meningkatkan kinerja, sebab masih banyak dalam pemanfaatan hasil selama ini belum terekspos secara maksimal. Kalau pun ada masih terfokus pada titik tertentu saja, belum menyeluruh.

“Segala bentuk bantuan yang bersumber dari daerah, provinsi maupun pusat agar tetap dipantau supaya benar-benar dapat berdaya guna serta buat laporannya secara berkala. Jangan ragu untuk mengambil hasil panen dari petaninya, namun yakinkan kepada mereka bahwa pengambilan dimaksud bukan untuk dikonsumsi, melainkan bahan pengamatan dan penelitian, apakah bantuan yang diberikan membawa dampak bagi produksi hasil pertanian,” pungkasnya. (John Ginting)