IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Kadis Pendidikan Karo Himbau Guru Optimalkan Konsentrasi Siswa 20 Menit Pertama Pembelajaran Jarak Jauh

Edi Surianta Surbakti ketika di konfirmasi wartawan di ruang kerjanya.

TANAH KARO, TOPKOTA.co – Sekolah dan para guru didorong untuk memaksimalkan metode pembelajaran kepada siswanya, terlebih di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang tidak memungkinkan pembelajaran tatap muka, sehingga mereka harus mampu berinovasi dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Guru dapat menggunakan berbagai aplikasi digital yang sesuai dengan kemampuan guru dan siswa. Sejauh ini banyak guru mengajak siswa menggunakan aplikasi SiPintar, Rumah Belajar, Google Form, atau Google Classroom,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karo Eddi Suryanta Surbakti saat diwawancarai wartawan mengenai metode pembelajaran jarak jauh, Selasa (26/1).

Menurutnya, tidak jarang para guru juga menggunakan aplikasi Zoom untuk bertatap muka atau melakukan review mandiri sebagai pengganti penilaian harian (PH). Bahkan bila para guru membutuhkan penilaian fisik, terkadang meminta para siswa mengirimkan dokumen berupa video.

“Artinya tidak monoton dengan menggunakan satu metode pembelajaran. Tidak setiap pembelajaran daring siswa hanya diminta membaca buku materi dan menjawab soal-soal kemudian melaporkan kepada guru melalui foto tugas atau mengisi form,” ujarnya saat berada di ruang kerjanya.

Eddi Suryanta Surbakti  mengatakan, dengan berbagai metode yang dikuasai guru ketika pembelajaran tatap muka, bisa diaplikasikan dalam pembelajaran daring di masa pandemi ini. Guru dinilai lebih paham penggunaan metode yang sesuai dengan siswanya masing-masing.

“Yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran daring, guru harus bisa mengoptimalkan konsentrasi siswa pada 20 menit pertama. Jika tidak, guru akan menghadapi siswa yang tidak bergairah sepanjang pelajaran daring itu,” ujar Eddi Suryanta Surbakti.

Selanjutnya Eddi  menghimbau guru agar tidak berhenti berinovasi menciptakan metode pembelajaran yang belum ada. Guru diharapkan membuat metode itu tetap menarik, menyenangkan, dan materi tersampaikan ke siswa, agar siswa dapat memahami dan mengerti materi pelajaran.

“Di masa pandemi ini, guru bisa menciptakan metode baru dalam pembelajaran daring. Menyesuaikan aplikasi yang digunakan, durasi waktu, media, alat peraga, rentang waktu mengerjakan tugas, dan lainnya,” katanya.

Eddi Suryanta pun menyadari, meski terlihat menyenangkan, pembelajaran jarak jauh bukanlah hal mudah bagi para siswa, guru, dan orangtua, sehingga komunikasi antara guru, siswa, dan orang tua harus dijalin secara maksimal. Metode pembelajaran ini, jangan sampai anak justru merasa jenuh karena merasa tidak ada waktu untuk istirahat.

“Guru juga harus menghindari jangan sampai orangtua merasa terbebani ketika anaknya mendapat tugas, terutama di tingkat SD dan sekolah seperti PAUD dan TK,” himbau Eddi.

Eddi mengatakan, pada semester genap 2020/2021 ini pihaknya akan lebih intens memantau pelaksanaan pembelajaran jarak jauh di sekolah-sekolah. Terlebih menghadapi AKM (Asesmen Kompetensi Minimal) sebagai pengganti ujian nasional, maka sekolah dan guru harus ekstra dalam menyiapkan siswa menghadapi ujian itu.

“Semoga para guru khususnya di Kota ini selalu semangat dan inovatif dalam memaksimalkan PJJ, serta mengajak siswa kelas VI SD dan kelas IX SMP untuk konsentrasi menghadapi ujian nasional, meskipun nantinya masih dilaksanakan secara online,” harap Eddi Suryanta Surbakti. (John Ginting)

BERITA TERKINI

BERITA TERPOPULER