IKLAN - SCROLL UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Minggu, 14 September 2025

Jurnalis Nyaris Tewas Dianiaya Debt Collector di Medan

MEDAN, TOPKOTA.co – Aksi premanisme debt collector kembali terjadi. Teranyar, seorang jurnalis bernama Junaedi Daulay, menjadi korban penganiayaan oleh oknum debt collector di kawasan Komplek Megacom No. 25–27 Blok B, Kelurahan Dwi Kora, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Rabu (23/7/2025) lalu.

Kejadian bermula saat Junaedi hendak meliput adanya oknum debt collector yang diduga hendak menarik kenderaan milik warga. Junaedi yang kebetulan sedang melintas dan melihat keributan tersebut langsung mengambil gambar suasana dengan ponselnya.

“Saya tadi mau meliput berita di komplek. Saat melintas, saya lihat ada keributan antara debt collector dengan pemilik kenderaan, sehingga saya mencoba untuk merekam kejadian itu dengan ponsel saya,” ucapnya, Jum’at (25/7/2025).

Tiba-tiba sambungnya, dirinya didatangi oknum preman yang diduga merupakan kawanan debt collector dan langsung menarik serta mencekiknya.

Meski telah dijelaskan kalau dirinya adalah wartawan, tetapi oknum itu malah melanjutkan aksinya dan merampas kameranya serta meminta untuk menghapus semua video yang direkamnya.

“Wartawan seperti kalian ini cocoknya dimatikan, kata preman itu sambil mencekik leherku,” ungkap Junaedi menirukan ucapan sang preman dengan suara bergetar.

BACA JUGA:  Polda Sumut Ungkap 22 Kasus Narkoba Dalam Sepekan

Aksi kekerasan itu terekam dalam video yang sempat beredar di media sosial. Tampak dalam video seorang pria berbadan tegap merampas HP Junaedi dengan kasar sambil berteriak dan mengancam.

Tak hanya dirampas, alat kerja wartawan berupa kamera juga disebut turut disita paksa oleh oknum tersebut. Peristiwa ini mendapat kecaman keras dari berbagai pihak, termasuk organisasi pers dan komunitas wartawan di Kota Medan.

Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian Polretabes Medan terkait insiden tersebut. Peristiwa ini menjadi potret buram kebebasan pers di lapangan, dimana jurnalis sering kali menjadi sasaran kekerasan saat menjalankan tugasnya.

Masyarakat berharap aparat tidak tinggal diam dan segera menindak tegas pelaku intimidasi dan kekerasan terhadap wartawan. (Ayu)

BERITA TERKINI

BERITA TERPOPULER