IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Jeritan Tuna Susila Parawarsa, “Katanya Dibina, Tapi Kami Menggunting Kain Untuk Pembalut Wanita”

Warga binaan Tuna Susila Parawarsa Berastagi ketika diwawancarai wartawan Topkota.co, Jumat (24/11/2023). (Foto: John Ginting)

TANAH KARO, TOPKOTA.co – Tuna Susila Parawarsa Berastagi merupakan salah satu tempat khusus di Sumatera Utara untuk pembinaan bagi wanita yang terjaring razia penyakit masyarakat (Pekat).

Di tempat ini, para wanita binaan Tuna Susila yang diserahkan Satpol-PP kepada Dinas Sosial ini akan dibina agar tidak kembali lagi kepada pekerjaannya yang lama, sehingga mereka dapat terhindar dari perbuatan dosa dan kembali ke jalan yang benar.

Namun mirisnya di tempat pembinaan ini, para warga binaan mengaku mendapat perlakuan yang tidak manusiawi, karena di tempat ini tidak tersedia kebutuhan untuk para wanita.

Kepada Topkota.co, para warga binaan menuturkan selama berada di Parawarsa tidak diberlakukan secara manusiawi. Ketika mereka “datang bulan”, mereka harus mengunting kain untuk dijadikan sebagai pembalut wanita, karena tidak pernah diberikan oleh petugas.

“Iya pak, kami terpaksa gunting kain untuk dijadikan pembalut wanita karena ngak pernah dikasih,” ungkap mereka secara serentak mengaminkan, Jumat (24/11/2023).

Bahkan yang lebih mirisnya, pakaian dalam wanita juga tidak pernah dikasih, sehingga mereka harus cuci kering. Karena ketika mereka diamankan oleh petugas saat razia, hanya pakain yang di badan yang mereka bawa ketika diserahkan ke Tuna Susila Parawarsa Berastagi.

“Celana dalam tak pernah dikasih, jadi kami harus cuci kering, ini aja sebagian teman kami ada yang tidak memakai celana dalam pak,” ujarnya sedih meneteskan air mata.

Terkait hal ini, Susi Findiowaty SE selaku Ka UPT Tunas Susila dan Tuna Laras di bawah naungan Dinas Sosial Sumut di Kecamatan Berastagi saat dihubungi wartawan tidak menjawab. Bahkan beliau memblokir nomor WhatsApp wartawan Topkota.co sehingga tidak dapat dihubungi lagi. (John Ginting)