MEDAN, TOPKOTA.co – Senantiasa menjaga persaudaraan, tidak terpecah belah serta jangan saling menjelekkan dan memfitnah akibat pilihan berbeda di Pemilu 2024, menjadi pesan penting yang disampaikan Wali Kota Medan Bobby Nasution saat menghadiri Pengajian Akbar Kecamatan Medan Sunggal dan Medan Tuntungan, di Manhattan Urban Market Jalan Gatot Subroto, Rabu (17/1/2024).
“Kita jangan sampai terpecah-belah karena politik. Yang penting dalam Pemilu 2024 ini bukan hanya siapa yang menang, tetapi juga bagaimana proses menangnya. Kalau proses menangnya harus memfitnah dan menjelek-jelekkan, tentunya ini tidak bagus,” kata Bobby Nasution.
Selanjutnya, menantu Presiden Joko Widodo ini mengajak seluruh warga, terutama kaum ibu yang hadir dalam pengajian akbar ini agar menggunakan hak pilihnya di Pemilu 2024 yang akan berlangsung 14 Februari 2024.
“Ibu-ibu harus datang ke TPS untuk memberikan hak suaranya. Ini penting untuk menentukan nasib bangsa kita, termasuk Kota Medan. Bangsa kita memiliki cita-cita Indonesia Emas 2045, cita-cita ini harus bisa kita lanjutkan,” ungkapnya.
Dihadiri pimpinan perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan, Camat Medan Sunggal H Tengku Chairuniza, Camat Medan Tuntungan Berani Perangin Angin serta alim ulama, Bobby Nasution kemudian menyampaikan pembangunan yang masif dilakukan Pemko Medan saat ini. Dikatakannya, tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat.
“Pembangunan yang dikerjakan saat ini ada bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat, tapi ada juga yang setelah selesai dibangun baru bisa dirasakan manfaatnya. Yang pasti percayalah, semua pembangunan yang kami lakukan saat ini tujuannya demi kesejahteraan masyarakat,” paparnya.
Terkait itu, orang nomor satu di Pemko Medan ini sangat mengharapkan doa dan dukungan penuh seluruh masyarakat. “Mohon doa dan dukungannya sehingga pembangunan yang dilakukan berjalan lancar dan segera selesai. Dengan demikian masyarakat pun dapat merasakan manfaatnya,” harapnya.
Seperti biasa, momentum pengajian akbar ini dimanfaatkan Bobby Nasution untuk berdialog guna menyerap apa yang menjadi keluhan masyarakat. Kemudian, ayah tiga anak ini juga menanyakan siapa warga yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos yang belum mendapatkan bantuan PKH.
Meskipun bantuan ini bersumber dari Pemerintah Pusat, tapi Bobby Nasution ingin orang yang menerimanya tidak hanya itu saja. “Yang menerima bantuan harus bergiliran karena kuota bantuannya juga terbatas. Jadi tidak ada asumsi masyarakat bahwa yang menerima bantuan orangnya itu-itu saja,” ujarnya. (Ayu)