MEDAN, TOPKOTA.co – Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri Irjen Pol Prof Dr H Dadang Hartanto SH SIK MSi dikukuhkan menjadi Guru Besar Ilmu Administrasi Publik.
Pengukuhan Guru Besar Ilmu Administrasi Publik itu oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Prof Dr Agussani MAP dilaksanakan di Gedung Auditorium UMSU Jalan Muktar Basri Medan, Sabtu (27/5/2023).
Acara pengukuhan dihadiri langsung Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, PJU Mabes Polri, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Sandy Nugroho, Kapoldasu Irjen Panca Simanjuntak, Komisioner Kompolnas, Wakapoldasu, Brigjen Jawari, Ketum Forkolimat Sumut, Burhanuddin, jajaran Kapolres pada Poldasu, Kapolrestabes Medan Kombes Valentino Alfa Tatareda, para Sespimen dan Sespimti.
Selain itu, Ketua Pewarta Polrestabes Medan Chairum Lubis SH, Rektor UMSU dan Wakil Rektor, para dosen, Gubsu Edi Rahmayadi, para ulama dan tokoh agama, tokoh masyarakat, Ketua DPRD Sumut, serta pemuka agama dan adat.
Sebelumnya, kegiatan diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Muhammad Daud Sitorus merupakan Juara MTQ tingkat Nasional. Dilanjutkan pemutaran video profil Irjen Pol Prof Dr H Dadang Hartanto SH SIK MSi.
Kemudian Pidato Pengukuhan Guru Besar oleh Irjen Pol Prof Dr H Dadang Hartanto SH SIK MSi. Beliau menyampaikan orasi ilmiah dengan tema “Good Governance Berbasis Learning Organization di era Vuca”.
Dalam orasi ilmiah tersebut menyimpulkan organisasi pembelajaran pada organisasi administrasi publik menghasilkan Smart Governance yang mengantar Good Governance diterima dan dirasakan masyarakat.
Para pemimpin memiliki peran penting membangun organisasi pembelajaran pada organisasi birokrasi.
Ada 9 variabel yang membangun struktur Good Governance di mana variabel learning organization sebagai leverensi poin. Lingkungan Vuca yang menjadi paradogs organisasi administrasi publik yaitu dapat menjadi sparing pathner, dapat pula menjadi predator tergantung pada tingkat organisasi pembelajaran yang dimiliki organisasi.
“Saran pada orasi ilmiah ini perlunya pengembangan penelitian terkait learning organization pada organisasi pemerintah dan segera memperkuat dan membangun model organisasi pembelajaran guna menghadapi lingkungan yang Vuca,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Prof Irjen Dadang Hartanto mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kapolri dan PJU Mabes Polri, Kalemdikat Polri, Kasespim Polri atas dukungan dan kesempatan dan kepercayaan diberikan kepada dirinya untuk mengabdi sebagai dosen di UMSU, dan mengembangkan potensi akademik dengan berbagi ilmu pengetahuan, lembaga serta lingkungan masyarakat.
“Selain itu, Komisioner Kompolnas, Ketua PP Muhammadiyah dan Ketua Majelis Tinggi Muhammadiyah, dan pimpinan Muhammadiyah wilayah Sumut atas penerimaan penghargaan kepada saya menjadi dosen di UMSU,” tuturnya.
Rektor UMSU Prof Agussani menyampaikan terima kasih atas ijin Kapolri, karena Irjen Pol Prof Dr Dadang Hartanto telah mengabdi di UMSU sebagai dosen. “Dan ini tentu diyakini dari paparan yang disampaikan tadi sangat bernas dan ini sangat dibutuhkan dalam mendukung dunia akademik di UMSU,” terangnya.
Menurutnya, hari ini merupakan momen yang istimewa dan bersejarah bagi UMSU dapat menggelar rangkaian acara pengukuhan guru besar Irjen Pol Prof Dr H Dadang Hartanto SH SIK MSi. “Karena menjadi suatu kebanggan bagi kami karena dihadiri tokoh-tokoh kehormatan dari berbagai latar belakang,” tuturnya.
Dia juga mengucapkan selamat atas keberhasilan kepada Irjen Pol Prof Dadang Hartanto karena mencapai akademik menjadi guru besar Ilmu Administrasi Publik yang hari ini telah dikukuhkan.
Irjen Pol Prof Dadang Hartanto juga adalah sosok yang sangat istimewa karena selain berdinas aktif di kepolisian juga sukses berkiprah di akademik. “Kami berharap semangat dan kerja keras Dadang Hartanto dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi dosen UMSU lainnya yang lagi mempersiapkan diri menjadi guru besar,” ucapnya.
Sementara, Ketua PP Muhammadiyah Kyai H Haidar Nasir mengucapkan selamat kepada Irjen Pol Prof Dadang Hartanto. “Kami tahu perjuangan selain jadi dosen juga memiliki etos akademik yang luar biasa di tengah tugas utama sebagai abdi negara. Beliau tetap memiliki semangat menjadi pembelajar sampai meraih kepangkatan guru besar di UMSU. Lengkaplah setelah meraih akademik Doktor dan kepangkatan akademik tertinggi Prof, jejak karyanya meraih gelar kepangkatan lewat perjuangan dan tidak instan,” tandasnya. (red)