IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Ini Inovasi Budidaya Tanaman Kentang Bertingkat Menurut Kadis Pertanian Karo

Kadis Pertanian Karo (baju hitam) didampingi Ketua Satgas Kantor Pos Cabang Kabanjahe Tangkas Ferdinand Ginting dan Jujuren Sembiring di sela Ngopi-ngopi di Cinur Coffee Kantor Pos Kabanjahe.

TANAH KARO, TOPKOTA.co – Bercocok tanam untuk menumbuhkembangkan suatu tanaman bukan hal yang gampang. Semisalnya, tanaman kentang bertingkat, tanaman ini merupakan tanaman musiman. Selain itu, tanaman kentang bertingkat juga kemampuan berkembang biak secara vegatif melalui umbi atau buah.

Sehingga timbul pertanyaan, apa budidaya kentang bertingkat?. Berikut inovasi Budidaya Tanaman Kentang Bertingkat yang diutarakan oleh Kepala Dinas Pertanian Karo Metehsa K Purba kepada kru www.topkota.co, Jum’at (24/9/2021).

Disela Ngopi-ngopi, Metehsa mengatakan bahwa tanaman kentang bertingkat merupakan tanaman musiman dan mempunyai kemampuan berkembang biak secara vegatif melalui umbi sehingga mengahasilkan buah diatas berbuah.

“Jadi, tanaman kentang bertingkat ini bisa menghasilkan buah dari dalam polibet dan diatas polibet juga tumbah buahnya,” ungkapnya sembari menikmati Kopi di Cinur Coffee bersama Ketua Satgas Kantor Pos Cabang Kabanjahe Tangkas Ferdinand Ginting dan Jujuren Sembiring.

Budidaya Kentang Bertingkat, saat menanam kita pasang mulsa di lahan pertanian, bibit telah ditanam setelah besar  sudah pasti ada buah dibawah mulsa. “Tehnik yang kita unggulkkan ini, di atas mulsa juga ada buah,” beber Kadis Pertanian diamini Ginting dan Sembiring hendak mencoba inovasi progam baru yang dibuat Dinas Pertanian Karo.

Kepala Dinas menambahkan pengolahan lahan dilakukan 2- 3 kali dengan kedalaman 30–40 cm hingga tanah gembur. Dan perlu di ketahui, Kepala Dinas Pertanian juga menyediakan bibit tanaman kentang bertingkat baik untuk petani Kabupaten Karo maupun luar daerah.

Kentang akan tumbuh subur pada daerah beriklim dingin suhu udara yang dataran tinggi, menyebabkan tanaman tidak dapat membentuk umbi. Syarat tumbuh dataran tinggi 1.000- 3.000 m dpl dan lama penyiaran 9–10 jam per hari, suhu Optimal 18- 22 OC , curah hujan 1.000- 1.500 mm/Tahun.

“Pupuk dasar untuk 1.000 batang cukup 500 Kg, pupuk An Organik , SS (amaphos ) 10. kg, Paten Kali Butir, 14 kg dan NPK 16.16.16, 19 kg. Setelah itu persiapan benih penanaman, benih pejenis (stek mini) tinggi tanaman berkisar 10 cm jumlah daun 6 helai. Jarak tanam dalam barisan 30 cm dan antar barisan dalam bedengan 30 cm dan benih ditanam dengan tegak lurus,” katanya.

Benih yang dibutuhkan sambung Purba, untuk 1 ha lahan cukup ditanam  43.500 batang. “Kenapa petani bisa kaya, tugas petani untuk menyediakan bibit untuk ditanam di daerah lain. Bisa dijual dipasaran, tapi hanya 30 % saja, 70 % untuk penyedian  bibit. Selama ini bibit kentang yang diperoleh berasal dari Leman Jawa Barat dengan harga Rp 1500, per biji. Kalau progam ini kita laksanakan kalau ada lahan kita 1 ha saja  bisa menghasilkan 35 ton,” sebutnya.

Bibit yang ditanam seluas 1 Ha dengan jumlah batang 43.500, diratakan saja hasilnya 8 ons per batang. “Bibit dari Jawa Barat harganya Rp 1.500 per biji, kita buat saja harganya Rp 1,200 batang, sesuai dengan biaya dan hasil coba sudara wartawan saja kalikan,” jelas Kadis Pertanian. (John Ginting)