IKLAN - SCROLL UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

IMIP Sosialisasikan Beasiswa Hilirisasi Gelombang Kedua

SULTENG, TOPKOTA.co – PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) melalui Yayasan IMIP Peduli meluncurkan program Beasiswa Hilirisasi gelombang kedua. Kegiatan ini merupakan wujud komitmen IMIP membuka akses beasiswa lebih inklusif bagi mahasiswa dari beragam daerah. Rangkaian sosialisasi program ini telah digelar di tiga kota, yaitu Palu, Pontianak, dan Manado pada 27 Mei–5 Juni 2025.

HR Director PT IMIP Achmanto Mendatu dalam peluncuran di Universitas Tadulako, Palu, mengatakan, perkembangan sektor industri mineral logam perlu diikuti langkah penyiapan mahasiswa sebagai sumber daya manusia (SDM) yang unggul, baik secara jumlah maupun kualitas.

“Melalui program ini, kami berharap akan melahirkan SDM unggul di bidang hilirisasi, khususnya di sektor industri mineral logam. Nantinya mahasiswa bisa berkarya di manapun sesuai dengan kebutuhan industri hilirisasi nasional,” ujar Achmanto Mendatu.

Beasiswa Hilirisasi dari IMIP terbagi dua macam yang berupa bantuan pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) selama 6 dan 4 semester. Beasiswa hilirisasi 6 semester diperuntukan mahasiswa ber-KTP Morowali, sedangkan selama 4 semester yang berasal dari luar Morowali, dengan syarat mahasiswa aktif, berprestasi, kurang mampu, memiliki IPK 3.0, dan tidak sedang mendapatkan beasiswa dari instansi lain.

BACA JUGA:  Karan Sukarno Walia: Motivasi Airlangga Hartarto Bangkitkan Prestasi Atlet Wushu

Pada periode sebelumnya, sebanyak 722 orang mahasiswa telah menerima beasiswa hilirisasi tahap pertama ini, di antaranya berasal dari STBHB, Universitas Negeri Makassar, Politeknik Negeri Ujung Pandang, Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Universitas Sumatera Utara, dan PILM.

Dalam sosialisasi tersebut, PT IMIP juga meluncurkan program Kelas Hilirisasi. Melalui program ini PT IMIP akan mengirimkan dosen praktisi industri untuk mengajar secara langsung, serta terlibat aktif dalam penyusunan kurikulum bersama pihak universitas. Hal ini dimaksudkan agar konten pembelajaran benar-benar relevan dan aplikatif sesuai perkembangan industri hilirisasi saat ini.

Sementara ini, kelas hilirisasi diterapkan bagi jenjang vokasi Jurusan Teknik Mesin dan Teknik Elektro di Universitas Tadulako serta Jurusan Teknik Mesin, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro di Politeknik Industri Logam Morowali (PILM). Mereka dibebaskan dari UKT selama 8 semester (empat tahun). Di Untad, beasiswa UKT khusus ditujukan bagi 80 orang mahasiswa untuk masing-masing jurusan.

Selain pembelajaran di kelas, mahasiswa peserta program ini akan mendapatkan kesempatan magang langsung di lingkungan industri PT IMIP. Artinya, kegiatan ini memberikan pengalaman praktis dan pemahaman mendalam mengenai proses dan ekosistem industri hilirisasi.

BACA JUGA:  Kenakan Pakaian Adat Toba, Rico Waas & Ketua TP PKK Ikuti Karnaval Budaya APEKSI Surabaya

“Kami mengajak para pelajar di Sulawesi Tengah untuk mengambil kesempatan ini. Ini adalah program pendidikan tinggi yang didesain bersama industri, dan akan menjadi model kolaborasi ideal antara dunia pendidikan dan industri,” ucap Mendatu.

Peluncuran Kelas Hilirisasi menjadi tonggak langkah konkret PT IMIP mendorong pemerataan pembangunan SDM di luar Pulau Jawa. Upaya ini diharapkan juga membangun ekosistem pendidikan vokasi yang terintegrasi dengan industri nasional. Selain Palu, sosialisasi program ini dilanjutkan ke Pontianak, Kalimantan Barat di Sekolah Tinggi Bahasa Harapan Bersama (STBHB) dan Universitas Tanjungpura. Kemudian dilanjutkan di tiga universitas di Manado, Sulawesi Utara, yaitu Universitas Sam Ratulangi, Politeknik Negeri Manado, dan Universitas Negeri Manado. (Rpdm)

BERITA TERKINI

BERITA TERPOPULER