IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Minggu, 24 November 2024

Hilangkan Trauma, Kapolres Simalungun Main Mobil Remote Dengan Bocah Korban Penganiayaan

Kapolres Simalungun AKBP Ronald FC Sipayung saat bermain mobil remote bersama R, bocah berusia lima tahun yang dianiaya tantenya sendiri, Selasa (10/10/2023). (Foto: Junaidi)

SIANTAR, TOPKOTA.co – Kapolres Simalungun AKBP Ronald FC Sipayung kembali menjenguk R, bocah berusia lima tahun yang dianiaya tantenya sendiri, Selasa (10/10/2023) siang.

Dalam kunjungan ini, Kapolres datang bersama para dokter spesialis Rumkit TNI Pematang Siantar. Dalam pertemuan ini, Kapolres dan R terlihat sudah tak canggung lagi.

Keduanya saling bicara, berbisik dan bahkan R mengajaknya main mobil-mobilan remote yang sudah dibelikan Kapolres AKBP Ronald sebelumnya. Bahkan dalam pertemuan itu pula, R si bocah yatim tersebut kembali meminta mobil-mobilan remote yang baru.

AKBP Ronald FC Sipayung menyampaikan bahwa kondisi R mulai membaik. Namun begitu, Polres Simalungun masih terus berkoodirnasi dengan kedokteran rumah sakit hingga memastikan R bisa pulang ke rumah.

“Kita tadi baru selesai melakukan peninjauan dan mengecek kondisi anak kita ini jauh lebih baik, pulih kesehatan, mulai gembira dan sudah bisa berinteraksi dengan kita,” kata Kapolres.

Kapolres Simalungun AKBP Ronald FC Sipayung saat bermain mobil remote bersama R, bocah berusia lima tahun yang dianiaya tantenya sendiri, Selasa (10/10/2023). (Foto: Junaidi)

Selain berkoordinasi dengan Kedokteran Rumkit TNI Pematang Siantar, proses pemulihan R juga melibatkan psikiater untuk menurunkan trauma yang bersangkutan.

Adapun sesuai pembicaraan Kapolres, Dinas Sosial Kabupaten Simalungun dengan pihak keluarga R yang lainnya, R rencananya akan dirawat oleh tantenya lain, yang kebetulan juga merawat kakaknya R.

“Kemudian R akan dirawat oleh tantenya yang selama ini merawatnya di rumah sakit. Kita juga sudah koordinasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, karena masih banyak yang kita kerjakan mengingat masa depan dari RS ini,” jelas Kapolres.

“Karena kita tahu RS ini ayahnya sudah meninggal dan ibunya sudah meninggalkannya (pergi) dari dia kecil,” sambung Kapolres.

Sementara itu, Dokter Spesialis Bedah Rumkit TNI Pematang Siantar dr Rajin Saragih Sp.B menyampaikan bahwa luka bakar yang dialami R cukup parah, karena mengenai jaringan kulit dalam.

“Pasien didiagnosis dengan luka bakar grade kedua. Kemudian kita lakukan perawatan terhadap luka, kita bersihkan, dilakukan operasi dan stabil. Selanjutnya kita lihat besok atau lusa apabila memungkinkan bisa dilakukan perawatan jalan,” kata dokter. (JN)

BERITA TERKINI

BERITA TERPOPULER