IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Minggu, 22 September 2024

Hampir 3 Tahun Hilang, Asset Negara PKS PTPN IV Bah Jambi Bernilai Ratusan Juta Belum Terungkap

Rumah Mesin PLTA Bah Ilang PKS PTPN 4 Bah Jambi.

SIMALUNGUN, TOPKOTA.co – Kasus raibnya asset Negara PTPN IV bernilai ratusan juta berupa Impeler untuk mesin turbin di PLTA Bah Ilang Afdeling 5 Nagori Totap Majawa Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun sampai saat ini belum terungkap. Padahal, kasus ini telah dilaporkan pihak Manajemen PTPN IV Unit PKS Bah Jambi kepada pihak Kepolisian Sektor Tanah Jawa pada 30 Desember 2019 lalu.

Hingga saat ini, laporan polisi bernomor: STTLP/206/XII/2019/SU/SIMAL SEK. T. JAWA tidak diketahui sejauh mana perkembangan proses penyelidikannya. Diketahui, kasus raibnya impeler mesin turbin dengan berat kurang lebih 300 kilogram ini terjadi tidak jauh dari perumahan karyawan.

Terkait hal ini, Kasat Reskrim Polres Simalungun AKP Rahcmat Aribowo ketika dihubungi awak media melalui pesan Whatsapp mengatakan akan menindaklanjutinya. “Saya komunikasikan ke Polsek Tanah Jawa biar ditindaklanjuti,” katanya.

Kasat juga mengaku bahwa kasus ini masih diproses dan dalam penyelidikan. “Masih dalam penyelidikan, kalaupun tahu pencurinya pasti kita tangkap,” katanya.

Terpisah, Humas Kantor Pusat PTPN IV Medan Chairul ketika dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp terkait hal tersebut sampai berita ini dikirim ke redaksi belum memberikan keterangan.

Di sisi lain, praktisi Hukum/Advokat yang juga pengamat perkebunan Tumora Oloan Simbolon SH meminta aparat penegak hukum terkhusus Polri yang membidangi kasus hilangnya Asset Negara PTPN IV berupa impeler mesin di PLTA Bah Ilang PKS Bah jambi agar secepatnya mengungkap kasus ini, karena sudah cukup lama kasus ini dilaporkan dan belum juga terungkap.

“Kasus ini tidak boleh dibiarkan, harus segera diungkap oleh pihak Polres Simalungun, lantaran alat impeler yang hilang itu sangat mahal bahkan, bobotnya saja berat, dengan bobotnya yang berat kemungkinan pelakunya saat itu lebih dari satu orang,” ujarnya sembari berharap Polri dalam hal ini harus presisi apalagi terkait asset negara. (JN)

BERITA TERKINI

BERITA TERPOPULER