MEDAN, TOPKOTA.co – Gudang penyipanan Bahan Bakar Minyak (BBM) solar industri di jalan Datuk Rubiah Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan dituding tidak memiliki izin oprasional, Senin (6/7).
Awalnya lokasi gudang penyimpanan BBM tersebut untuk dijadikan perumahan, namun salah seorang pengusaha BBM solar yang disebut-sebut bernama Putri membeli lokasi tersebut yang sudah berdiri satu buah rumah dua lantai, dan dijadikan gudang penyimpanan BBM solar.
“Lokasi tersebut pada awalnya izinnya untuk dijadikan komplek perumahan untuk masyarakat, namun diduga pihak pengembang tidak mampu untuk melanjutkan pembangunannya, sehingga dijual kepada pengusaha BBM industri yakni Putri. Kami menduga gudang itu belum mengantongi izin, namun sudah beroperasi,” ujar warga sekitar yang meminta namanya dirahasiakan.
Warga juga mengatakan di lokasi gudang tersebut juga telah dibuat sebuah tangki besar sebagai penyimpanan BBM solar yang dilangsir oleh mobil tangki miliknya, dan akan dijual ke perusahaan-perusahaan.
“Dalam hal ini pihak intansi terkait agar megecek ulang kembali gudang tersebut karena menurut informasi yang diterima, izin peruntukannya sudah tidak sesuai lagi, yang awalnya untuk dijadikan rumah huni, namun kenyataannya lokasi tersebut dijadikan tempat gudang penyimpanan BBM solar Industri,” ujar warga.
Warga juga mengaku resah, dikarenakan setiap mobil tangki pengangkut BBM Solar itu melintas, selalu menimbulkan debu yang tebal, sehingga warga khawatir dapat menimbulkan penyakit Ispa bagi masyarakat yang tinggal di daerah lintasan truk tangki yang dilalui tersebut.
Hasil investigasi wartawan ini di lapangan, terlihat mobil tangki biru putih yang bertuliskan di bodi tangki PT Fasifik Energi Trans yang diduga milik Putri keluar masuk dari gudang tersebut. Gudang tersebut dijaga ketat oleh beberapa orang berpakaian sipil.
Saat wartawan mencoba mempertanyakan keluhan warga, serta adanya dugaan tidak memiliki izin ke pihak pemilik gudang tersebut ternyata tidak berhasil. Seorang yang mengaku security di gudang tersebut tidak mengizinkan wartawan untuk masuk. “Ibu Putri sudah keluar, ada keperluan apa kemari,” kata security tersebut.
Namun setelah wartawan menjelaskan tujuannya datang ke gudang tersebut, ternyata security tetap juga tidak mengijinkan wartawan untuk menemui pemilik gudang.
Mirisnya, beberapa jam wartawan menunggu di lokasi tersebut, seorang pemilik gudang tiba-tiba keluar dari gudang dengan menggunakan mobil Mitsubishi Pajero, dan langsung tancap gas, diduga untuk menghindari wartawan. (Fen)