MEDAN, TOPKOTA.co – Unsur Forkopimda Sumatera Utara menggelar apel gelar pasukan pengamanan HUT Dekranas ke 43 dan HKG PKK ke 51, yang dihadiri langsung oleh Ibu Negara dan ibu Wakil Presiden Republik Indonesia di Lanud Soewondo, Senin (15/5/2023) pagi.
Sebelum memberikan kata sambutan dalam apel gelar pasukan itu, Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak dan Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Daniel A Chardin mengecek kesiapan pasukan yang sudah ditentukan mulai dari Polri, TNI dan aparatur pemerintah daerah setempat.
Wagubsu mengaku kedatangan Ibu Negara Iriana Jokowi dan Ibu Wakil Presiden Republik Indonesia Wury Amin harus berjalan dengan aman tanpa adanya masalah apapun.
“Kita ketahui bersama tahun ini Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara dipercaya dua even nasional, yaitu HUT Dekranasda ke 43 dan hari kesatuan gerak (HKG) PKK ke 51. Yang hadir adalah ibu negara (Ibu Iriana) dan Ibu Wakil Presiden Republik Indonesia (Ibu Wury Estu Handayani). Jadi, kegiatan ini harus berjalan dengan aman dan sukses,” katanya.
Ijeck mengungkapka Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan dipercaya terpilih sebagai tuan rumah harus menciptakan situasi yang aman dan kondusif. Agar mendapatkan kepercayaan kedepannya.
“Sebagai tuan rumah tentu kita harus memberikan kesan yang baik kepada tamu yang hadir. Ini kesempatan kita untuk memperkenalkan Sumateta Utara di dunia. Kita harus membangun sinergitas untuk mensukseskan kegiatan ini. Bersama dengan pihak lainnya,” tambahnya.
Oleh karena itu, untuk memastikannya kegiatan ini berjalan sukses. Polda Sumatera Utara melaksanakan pengamanan bersama Kodam dan pihak lainnya. Ini akan dilakukan 6 hari dimulai 16 sampai 21 Mei 2023. Satuan tugas Polda Sumatera Utara dan kewilayahan dengan mengedepankan preemtif dan preventif dibantu oleh intelijen dan penegakan hukum dengan dibantu instansi terkait.
Pergelaran personel TNI dan Polri harus dilakukan secara optimal untuk pengamanan kegiatan yang sedang berlangsung ini. Harus menempatkan personil gabungan di objek pengamanan guna mengantisipasi gangguan Kamtibmas dengan sasaran berupa orang, benda dan kegiatan.
“Pengamanan ini tidak boleh sebagai kegiatan pengamanan rutin biasa yang dapat menjadikan kita cenderung under estimate dan kurang waspada terhadap semua dinamika perkembangan masyarakat. Perlu untuk melaksanakan mapping kerawanan, kemudian mengolah informasi untuk memprediksi gangguan Kamtibmas yang membutuhkan langkah antisipasi secara tepat,” ucapnya.
Wakil Gubernur Sumatera Utara mengaku bahwa kehadiran ibu negara dan ibu wakil Presiden Republik Indonesia ini juga didampingi oleh para pengurus Dekranasda atau istri dari menteri kabinet Indonesia Maju. PKK Pusat, 38 ketua TP PKK Provinsi dan 514 ketua TP PKK kabupaten dan kota se-Indonesia dan delegasi dari negara sahabat.
“Oleh karena itu, kejahatan atau gangguan kamtibmas sekecil apapun harus kita cegah dan antisipasi, karena ketika operasi ini berhasil, akan bersama kepada kesan dan citra positif bagi Provinsi Sumatera Utara, khususnya Kota Medan,” kata Wakil Gubernur Sumatera Utara.
Pimpinan apel berharap agar tim yang sudah dibentuk mampu menentukan langkah antisipasi secara pro aktif dan aplikatif serta cara bertindak yang tepat, efektif dan efisien dalam mengatasi berbagai potensi gangguan yang ada, sesuai dengan karakteristik kerawanan daerah.
“Seluruh personel, siapkan mental dan fisik serta jaga kesehatan. Niatkan setiap pelaksanaan tugas sebagai ibadah, lakukan deteksi dini dengan memetakan dinamika dan fenomena yang berkembang sebagai langkah antisipasi untuk mencegah aksi yang meresahkan. Tingkatkan kepekaan dan kewaspadaan pengamanan dan antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya anti teror yang memanfaatkan momentum,” tambahnya.
Selanjutnya, Wakil Gubernur Sumatera Utara ini juga meminta agar pelaksanaan pengamanan harus dilakukan secara profesional dan humanis. Berikan pelayanan terbaik dan lengkapi sarana prasarana dan perlengkapan perorangan yang memadai. Kemudian lakukan penugasan dengan buddy system.
“Mantapkan kerjasama, sinergi dan soliditas kapada seluruh pihak terkait demi keberhasilan operasional. Lakukan pengamanan secara ketat di titik objek pengamanan dan sterilsasikan objek atau lokasi kunjungan. Lakukan rekayasa lalulintas untuk memperlancar Lalulintas dan lakukan penindakan hukum pidana yang menggangu penyelanggara kegiatan,” terangnya.
Informasi yang dihimpun, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo juga diprediksi akan menghadiri kegiatan yang dilakukan ibu negara dan ibu wakil presiden Republik Indonesia. (Ayu)