IKLAN - SCROLL UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Erdianto Hutabarat Mengaku Salah dan Meminta Pemilik Akun Menghapus Videonya

MEDAN, TOPKOTA.co – Video yang menampilkan Erdianto Hutabarat (47) warga Jalan Bersama Gang Puskesmas Medan Tembung Kota Medan Sumatera Utara sempat viral di beberapa media sosial karena aksinya dan bahasanya yang terkesan arogan dan kasar.

Kepada wartawan, Erdianto Hutabarat menyampaikan bahwa video yang menampilkan dirinya tersebut diambil diam-diam oleh seorang karyawan yang ada di gudang Jalan Letda Sujono Kelurahan Medan Tembung.

Dalam rekaman video tersebut menurutnya, sedikitpun tidak ada menyinggung institusi atau aparat tentara ataupun Polisi Militer (PM). “Memang saya salah karena spontanitas ada keceplosan bilang PM dengan bahasa yang kurang etis didengar, sehingga memicu dan menjadi masalah saya, sampai didatangi oleh beberapa yang diduga oknum TNI guna untuk mengklarifikasi terkait unggahan video tersebut,” terang Barat, Minggu (8/6/2025).

Akibat video tersebut, Barat pun didatangi sejumlah oknum petugas. “Beberapa hari kemudian saya dijemput lagi oleh beberapa orang petugas, yang diduga anggota Denpom guna mengklarifikasi terkait unggahan Video tersebut. Tapi memang saya tidak ada niat ataupun menjelekkan institusi TNI ataupun PM, makanya saya disuruh buat video klarifikasi permintaan maaf terkait video tersebut. Setelah video klarifikasi saya buat, akhirnya saya disuruh pulang,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Polsek Firdaus Cek Diduga Lokasi Judi di Desa Sei Rejo

Barat juga mengaku menyesal akibat hal tersebut, karena ternyata berdampak pada kehidupannya bahkan keluarganya. “Permasalahan video yang direkam secara diam-diam tersebut dan diunggah dibeberapa media sosial, seperti IG, Tiktok dan FB ini sangat berdampak terhadap anak-anak saya yang masih dibawah umur, terutama yang masih sekolah,” katanya.

Oleh karena itu, Barat memohon kepada pemilik akun-akun tersebut agar mentakdown atau menghapus video tersebut, agar tidak menimbulkan dampak psikologis terhadap dirinya dan keluarganya.

“Saya minta tolong untuk segera menghapus video yang terkesan saya memaki institusi tentara dan PM ini, sehingga menimbulkan kebencian terhadap saya pribadi yang berdampak buruk kepada anak-anak saya,” sesal Erdianto Hutabarat

Erdianto Hutabarat juga menyesalkan tindakan oknum karyawan gudang tersebut dengan merekam video tersebut diam-diam dan mendistribusikan video tersebut tanpa melakukan konfirmasi terhadap dirinya.

“Penayangan video itu berdampak buruk, sehingga menimbulkan kebencian terhadap saya pribadi dan anak-anak saya. Video tersebut juga berulang-ulang diupload publisher, padahal masalahnya sudah selesai. Sehingga para warga yang baru melihat video tersebut terus menghujat saya dan keluarga melalui komentar-komentarnya disejumlah media sosial. Mereka terus berasumsi sepihak, pasti akan menjustice saya seorang premanisme yang menantang anggota tentara dan PM tersebut, sehingga memicu salah paham yang terus berulang,” katanya.

BACA JUGA:  Pengedar Sabu Disergap Polisi di Jalan Flamboyan Raya Medan

Oleh karena itu, Erdianto Hutabharat kembali meminta maaf kepada aparat penegak hukum terutuama tentara dan PM. “Disini saya atas nama pribadi beserta keluarga sekali lagi memohon maaf kepada anggota TNI, PM yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia terkait video yang viral tersebut. Saya sudah mengklarifikasinya beberapa waktu lalu, dan akhirnya saya dibebaskan pulang oleh anggota PM. Saya kali ini juga tetap memohon maaf kepada anggota TNI dan PM, karena tidak ada maksud saya menghina ataupun menantang siapapun terutama TNI atau PM,” ucap Erdianto Hutabarat.

Barat juga memohon kepada seluruh pemilik akun-akun yang sampai saat ini dengan sengaja mengupload dan mendistribusikan video tersebut tanpa ada konfirmasi resmi terhadap dirinya agar memiliki empati untuk tidak lagi mempublikasikan video tersebut, karena masalah dirinya dengan anggota PM telah selesai dan berakhir damai.

“Kepada pemilik akun atau publisher yang memiliki video saya agar jangan lagi mengekspose video tersebut. Masalah ini sudah selesai lama, jangan diungkit-ungkit lagi, saya juga sudah meminta maaf kepada para anggota TNI dan PM. Mohonlah agar video ini dihapus, karena dapat mengancam keselamatan saya beserta keluarga saya, dan video tersebut sangat berdampak buruk terhadap masa depan anak-anak saya nanti,” katanya.

BACA JUGA:  Polsek Wita Ponda Olah TKP Kematian Pria di Jembatan Desa Laantula Jaya

“Sekali lagi secara pribadi saya bermohon untuk segera menghapus video tersebut,” tutup Erdianto Hutabarat. (Rudi)

BERITA TERKINI

BERITA TERPOPULER