Sergai – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah dinilai sebagai kebijakan mulia dan strategis untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia sejak usia dini. Hal ini disampaikan Ustor saat menanggapi berbagai pandangan masyarakat terkait pelaksanaan program tersebut yang masih menemui sejumlah kendala teknis di lapangan.
Menurut Ustor, wajar jika pada tahap awal pelaksanaan program masih ditemukan kekurangan seperti keterlambatan pengantaran, kualitas masakan, hingga cita rasa makanan. “Itu hal yang biasa dalam proses menuju kesempurnaan. Namanya juga program baru, apalagi bentuknya memberi makan ribuan anak setiap hari. Yang penting, saya lihat pemerintah sungguh-sungguh melakukan perbaikan,” ujarnya.
Ia juga mengimbau masyarakat, khususnya para orang tua murid, agar tidak khawatir dan tetap mendukung program tersebut. “Saya sepakat kalau ada yang mengatakan bahwa Program MBG ini adalah bentuk nyata kepedulian negara, dalam hal ini Pak Prabowo, terhadap masa depan anak-anak kita. Niat baik seperti ini harus kita dukung bersama, bukan malah diragukan,” tegasnya.
Ustor mengapresiasi langkah cepat pemerintah dalam menanggapi berbagai kendala yang terjadi. Ia menilai Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkan kepemimpinan yang responsif dan berorientasi pada perbaikan sistem dengan memerintahkan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan MBG.
“Tindakan cepat Presiden untuk segera mengaudit dapur penyedia, jalur distribusi, hingga standar menu menunjukkan bahwa fokus pemerintah adalah menjaga keselamatan dan kualitas gizi anak-anak kita,” ujarnya.
Menanggapi pendapat sebagian pihak yang mengusulkan agar bantuan diberikan dalam bentuk uang kepada orang tua, Ustor menyebut gagasan itu kurang tepat. “Kalau pun ada pendapat begitu, saya kira itu tergesa-gesa. Yang perlu diperbaiki itu prosesnya, bukan mengganti programnya. Perbaiki saja mana yang kurang, insyaallah hasilnya pasti memuaskan,” katanya.
Ia menegaskan bahwa Program MBG bukanlah program politis, melainkan program kebangsaan yang ditujukan untuk menyiapkan generasi emas 2045. “Yakinlah, pemerintah sedang memperkuat tata kelola program dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari ahli gizi, lembaga pendidikan, hingga pengawas independen. Jadi orang tua tidak perlu khawatir,” pungkasnya.
End