ASAHAN, TOPKOTA.co – Dua pelaku Curat (pencurian dengan pemberatan) diterjang peluru personil Satreskrim Polres Asahan, karena melawan dan membahayakannya nyawa petugas saat hendak diringkus.
Kedua pelaku yang ditembak dibagian kakinya ini berinisial PIT alias Putra, warga Kecamatan Rawang Panca Arga dan IOS alias Ismail warga Kecamatan Meranti, Senin (23/05/2022).
“Begitu anggota kita mau meringkus keduanya, mereka melawan, coba kabur. Menghindari hal yang tidak diinginkan terpaksa kita lakukan tembakan pada kedua betis pelaku, karena tembakan peringatan ke udara tidak dihiraukan keduanya,” ujar Kasat Reskrim Polres Asahan AKP M Said Husein SIK melalui Dian P Simangunsong, Selasa sore (24/05/2022).
Dikatakan Dian, kasus bermula saat pihaknya mendapatkan laporan korban, Anisa Anim Siregar (33) warga Kelurahan Mekar Baru Kecamatan Kota Kisaran Barat, Kamis (19/05) lalu.
Dalam laporannya korban mengaku menjadi korban penjambretan saat melintas di sekitaran Bukit Lebanon, usai pulang dari Lima Puluh Kabupaten Batubara, Rabu (18/05) sekira pukul 23.00 WIB.
Saat melintas di lokasi, korban yang saat itu berboncengan dengan suaminya dipepet dua orang yang tak dikenal, menaiki sepeda motor Yamaha Vixion warna merah. “Gitu dekat, pelaku menarik tas sandang korban. Putus, langsung dibawa kabur. Korban mengaku di dalam tas sandangnya berisi 1 unit Hp merk Realme C15 dan uang tunai Rp 500 ribu,” ungkap Dian.
Usai menerima laporan korban lanjut Dian, pihaknya langsung melakukan penyelidikkan. Hasilnya, Minggu (22/05), pihaknya mendapat mendapat laporan ada 2 orang pelaku menawarkan 1 unit Hp, sesuai dengan jenis Hp milik korban.
Esoknya, tim melakukan kontak kepada pelaku, berpura-pura hendak membeli Hp yang ditawarkan korban. Sekira pukul 19.00 WIB, usai memastikan posisi kedua pelaku, tim langsung melakukan penangkapan di sekitaran Kecamatan Meranti.
“Barang bukti 1 unit Hp milik korban berhasil kita amankan. Kedua pelaku saat ini masih dilakukan pemeriksaan. Kita imbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati saat melintasi lokasi yang sepi dan kurang pencahayaan, apalagi malam hari,” akhir Dian di ruangannya. (Dad)