MEDAN, TOPKOTA.co – Usai mendeklarasikan kelahiranya pada tanggal 23 Januari 2021 di hotel Grand Antares oleh 21 orang deklarator, diantaranya Wesley Indra Marpaung, Corry Arian, Rizky, Debi Masri, Jafar Gultom, Charles Simanulang, Riswan Surbakti, Ferdinand Lumban Tobing, Afwandy, Yonge Sihombing, Ahmad Syafi’i, Jittar Tigor Manurung, Lindung Pandiangan, Paraduan Pakpahan, Nasrun Lubis , Restu Utama Pencawan, Alboinsah Gultom, Olap Lindei Damanik dan Imelda Napitupulu serta Angsar Manurung, akhirnya Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Pengusaha Hotel dan Restoran masa bakti 2021-2026 dilantik oleh Dewan Pengawas dan Pembina PPHRI.
Bertempat di Hotel Le Polonia and Convention Hotel Medan, Kamis (25/2) pukul 9:00 WIB, para pengurus dilantik oleh Nasrun Husni Lubis selaku Dewan Pembina (Mantan Sekdakab Sergei) dengan harapan dapat menggairahkan kembali dunia perhotelan
Para pengurus yang dilantik diantaranya adalah Ketua umum DPP PPHRI dijabat oleh Rizky, Jafar Gultom menjabat sebagai Wasekjen, Corry Aruan sebagai Bendahara, Kabid Organisasi Rizal Khalid, Kabid keanggotaan Jhon R Party, Wakil Kelembagaan Dan Perizinan Lindung Pandiangan, Kabid perizinan dan Perpajakan Beni Pandiangan, Wakil Pembinaan Usaha Hotel Charles Simanulang dan Kabid Hotel Berbintang Dodi.
Dalam wawancara khusus, Ketua Umum Terpilih Rizky didampingi oleh Wasekjen Jafar Gultom dan Bendaharanya Corry Aruan menjelaskan visi dan misinya setelah dilantik. “Pertama-tama yang akan kita lakukan adalah menghidupkan kembali sektor pariwisata, dengan hidupnya kembali sektor ini, hotel-hotel akan kembali mendapatkan tamu, dan restoran kembali didatangi pelanggan. Sekarang ini kita masih fokus pada wisatawan domestik karena itu potensi besar saat ini karena adanya lock down yang diterapkan oleh berbagai negara dimasa Pendemi Covid-19,” ujarnya.
Lanjutnya, PPHRI harus bisa bekerja sama dengan pemerintah agar pariwisata di Indonesia kembali bergairah. “Untuk masalah ketenaga kerjaan pariwisata yang banyak di PHK maupun di rumahkan dimasa Pendemi, kita usahakan agar dapat kembali bekerja dengan cara memulihkan paruwisa itu sendiri, langkah dan program kerja akan kita susun,” jelas Rizky.
Hal ini pun diamini oleh Hishamuddin Mustafa selaku Consul Pelancong Director Tourism Malaysia di Medan. Ia mengatakan bahwa rasa terimakasihnya atas undangan PPHRI diacara pelantikannya. “Memang kita terkesan dengan Covid-19, ini terapi, Indonesia adalah negeri yang mengawal Covid 19 ini dengan cara yang sangat baik. Kaedah pengawalan Covid di Indonesia memiliki amalan-amalan oleh pemerintah Indonesia, perhotelan dan restoran hanya dengan menggunakan cuci tangan, itu merupakan kaedah yang simpel dan sangat efektif dan itu hanya ada di Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, perkumpulan ini kalau dilihat sangat bagus untuk memastikan industri pariwisata Indonesia, khususnya Medan yang akan terus bangkit. “Kita ketahui Malaysia adalah negara penyuplai pelancong terbesar ke Indonesia. Kehadiran kita hari ini untuk menghadiri pelantikan PPHRI. Langkah ini sangat baik, kedepan kalau Indonesia telah menerima vaksin, Malaysia baru kemarin, mudah-mudahan nantinya ada kesepakatan antara presiden RI dengan Perdana Menteri Malaysia untuk membuka kembali perbatasan antar bangsa, dan jangkauan kami ini dibulan awal Juni sudah ada kabar yang positif,” pungkas Hisyamuddin.
Ketika ditanyakan langkahnya bersama pengurus lainya setelah dilantik, wasekjen PPHRI Jafar Gultom menjelaskan, bahwa program kerja dibagi dalam 2 tahap, yaitu jangka pendek dan jangka panjang.
“Jangka pendeknya adalah meyakinkan terlebih dahulu member-member dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang ada didalam industri perhotelan dan Pariwisata. Kenapa demikian, karena sangat banyak masalah ketenagakerjaan yang harus kita Carikan solosinya, untuk itu kita dibentuk dan dilantik. Lesunya pariwisata, perhotelan serta restoran yang dimasa pandemi Covid-19 ini kesulitan. Termasuk cost operasionalnya serta jam operasional yang dibatasi pemerintah guna menghambat penyebaran Covid-19,” ucap Jafar Gultom.
Saat ini Indonesia sambungnya lagi, untuk wisatawan luar negeri belum bisa masuk ke Indonesia, jadi nanti PPHRI akan menunggu kebijakan pemerintah dan program dari dinas pariwisata. “Mungkin dengan adanya vaksinasi ini kita berharap pendemi ini segera berakhir, agar kita bisa segera mungkin bisa bekerjasama dengan negara jiran, yang tentunya dapat mendatangkan wisatawan ke Indonesia,” ucap Jafar. (Ayu)