DELI SERDANG, TOPKOTA.co – Aksi teror jalanan yang menggemparkan Tanjung Morawa pecah Selasa malam (26/08/2025).
Sekelompok pemuda dengan mengendarai dua mobil melakukan penyerangan brutal ke kawasan padat penduduk sekaligus markas Rayon FKPPI Tanjung Morawa di Pajak Impres, Jalan Grilya Lingkungan II, Kelurahan Pekan Tanjung Morawa.
Peristiwa itu berlangsung sekitar pukul 22.45 WIB. Warga yang sedang beraktivitas sontak panik ketika rentetan letupan terdengar membelah malam.
Mereka berlarian menyelamatkan diri karena serangan dilakukan membabi buta, menghantam rumah-rumah warga dan tepat mengarah ke markas organisasi kepemudaan FKPPI.
Sejumlah saksi mata menyebut, rombongan pemuda itu melaju dengan kecepatan di jalan pajak yang beelibanh, berhenti sejenak di depan markas, lalu melancarkan hujan serangan.
Situasi ricuh membuat suasana mencekam. “Kami mendengar suara tembakan, anak-anak langsung saya amankan. Orang-orang histeris,” ujar seorang warga.
Kondisi di lapangan menunjukkan adanya kerusakan pada fasilitas dan rumah warga di sekitar lokasi.
Yang mengejutkan, warga mendapati selongsong peluru senjata api laras panjang di TKP. Temuan ini semakin memperkuat dugaan bahwa penyerangan dilakukan dengan tingkat keberanian tinggi dan sudah terorganisir.
Meski belum ada laporan korban jiwa, warga menilai peristiwa tersebut adalah aksi teror nyata yang bukan hanya menyasar pemukiman, melainkan juga simbol organisasi FKPPI di Tanjung Morawa.
“Ini bukan sekadar keributan biasa, ini serangan terang-terangan. Aparat harus segera bergerak,” tegas seorang tokoh setempat.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum mengeluarkan keterangan resmi terkait pelaku maupun motif penyerangan.
Namun masyarakat menuntut agar kasus ini segera diusut tuntas, mengingat penggunaan senjata api dalam serangan terbuka jelas merupakan bentuk eskalasi kekerasan yang sangat berbahaya.
Warga Tanjung Morawa berharap aparat tidak hanya menangkap pelaku, tetapi juga membongkar dalang di balik aksi penembakan ini.
Mereka menilai, jika dibiarkan, peristiwa ini bisa menjadi preseden buruk dan memicu konflik yang lebih besar. (Ayu)