IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Dirjen PAUD-Dikdasmen Kemendikbud Ristek Kunker di Asahan

Wabup Asahan Taufik Zainal Abidin Siregar SSos MSi saat menyambut kunjungan kerja Dirjen Paud Dikdasmen Kemendikbud Ristek Dr Iwan Syahril PhD, di Rumah Dinas Bupati Asahan, Senin (14/08/2023). (Foto: Dadi)

ASAHAN, TOPKOTA.co – Wakil Bupati (Wabup) Asahan Taufik Zainal Abidin Siregar SSos MSi didampingi beberapa OPD terkait, menerima kunjungan kerja (Kunker) Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Paud Dikdasmen), Kemendikbud Ristek Dr Iwan Syahril PhD beserta rombongan, di Rumah Dinas Bupati Asahan, Senin (14/08/2023).

Wakil Bupati Asahan mengatakan kunjungan Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Paud Dikdasmen), Kemendikbud beserta rombongan ini sebagai langkah yang baik dalam upaya meningkatkan mutu Pendidikan di Kabupaten Asahan. Sebagaimana diketahui, bahwa pendidikan merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia.

Wabup juga menyampaikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi telah mencanangkan reformasi sistem pendidikan Indonesia melalui kebijakan Merdeka Belajar. Tujuannya adalah untuk menggali potensi terbesar para guru-guru sekolah dan murid, serta meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri dalam menyiapkan SDM dimasa yang akan datang.

“Pemkab Asahan saat ini fokus pada produktifitas pembelajaran khususnya di beberapa desa yang berbatasan langsung dengan laut. “Saya ingin bisa menyiapkan merdeka belajar bagi anak-anak khususnya yang tinggal di perbatasan,” jelas Wabup Asahan.

Sementara itu, Dirjen Paud Dikdasmen Kemendikbud Ristek Dr Iwan Syahril PhD mengapresiasi Kabupaten Asahan karena sangat peduli dengan dunia pendidikan, dan mengatakan, program guru penggerak sangat dibutuhkan pada ekosistem pendidikan, karena saat ini bangsa Indonesia mengalami krisis pembelajaran atau tertinggal oleh negara-negara lain pada sektor pendidikannya.

“Kita harus terus mengejar ketertinggalan kualitas pendidikan dari negara maju lainnya. Karenanya, kita harus terus bangun sinergi dalam mengatasi krisis pembelajaran, demi peningkatan kualitas pendidikan nasional,” pungkasnya. (Dad)