IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Dinkes Pelalawan Studi Banding Cara Tekan Angka Stunting di Kampar

KAMPAR, TOPKOTA.co – Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan yang dipimpin oleh Sekretaris Dinkes Pelalawan Awaluddin Majid ST MSi beserta Kabid Kesehatan Masyarakat dr Siti Andan Dewi dan rombongan berkunjung ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar untuk melakukan studi banding dalam pelaksanaan penanganan stunting.

Dalam kunjungan tersebut diterima langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar Dedy Sambudi SKM M.Kes dan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Afridayanti SST di Aula Dinkes, Rabu (3/6).

Dalam sambutannya Sekretaris Dinkes Pelalawan mengatakan bahwa Pemkab Pelalawan terus berupaya untuk menurunkan angka stungting di Pelalawan. Bagaimana menurunkan angka stunting serta jejak-jejak upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Kampar dalam menurunkan angka stunting.

“Kami ingin belajar dan mengoptimalkan serta mengikuti inovasi-inovasi yang diterapkan oleh Dinkes Kampar dalam menurunkan angka stunting yang menurut kami bahwa Kampar merupakan salah satu daerah yang sudah berhasil dalam menurunkan angka stunting,” ungkap Awaluddin.

Sementara Kadis Kesehatan Kampar Dedy Sambudi menyampaikan, untuk proses penanganan Stunting, harus dimulai sejak sedini mungkin sampai 1000 hari lahir kehidupan, bukan waktu hanya anak lahir saja.

“Maka dari itu untuk menekan angka stunting di Kabupaten Kampar, kami jajaran Dinas Kesehatan baik dari bidan disetiap desa mengajak tim PKK berupaya untuk dapat memenuhi gizi dan menjaga kesehatan sejak calon ibu memasuki masa subur, ibu hamil dan pemberian gizi dan makanan tambahan bagi bayi,” ujar Dedy.

Untuk dapat memenuhi itu semua dengan memberikan sosialisasi serta memberikan vitamin dan makanan tambahan turun ke lapangan langsung ke desa-desa locus stunting yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

“Alhamdulillah saat ini tahun 2020 bahwa diKabupaten Kampar yang masih menjadi lokus stunting hanya tertinggal 2 desa lagi sesuai ketetapan Kementerian Kesehatan yakni di desa Ranah Singkuang dan Tanjung Karang karena persentasenya masih diatas 20 persen. Mengalami penurunan yang sebelumnya di tahun 2019 masih terdapat 10 desa yang masih menjadi lokus stunting,” ujarnya.

Lebih lanjut Sekretaris Dinkes Pelalawan menyampaikan, melihat keberhasilan dalam menekan angka stunting tersebut pihaknya mencari tahu program-program serta inovasi seperti apa yang digulirkan oleh Dinkes Kampar selama ini. (Joni)