TANAH KARO, TOPKOTA.co – Sejumlah elemen masyarakat meminta ketegasan Pemerintah Kabupaten Tanah Karo terhadap ribuan ternak babi yang mati akibat diduga terjangkit Virus ASF.
Diketahui, sebanyak 8000-an ekor ternak babi milik perusahaan PT Maharkata yang berada di Desa Partibi Lama Kecamatan Merek ini mati mendadak.
Kepastian matinya ribuan ternak babi ini diketahui saat kru wartawan ini mendatangi Kantor Pertanian dan Peternakan Kabupaten Karo. Dari ruangan belakang kantor, wartawan bertemu dengan Kabid Peternakan Rafael Amigo Simbolon.
Dalam wawancaranya, Kabid membenarkan adanya 8000-an hewan ternak babi mati milik PT Maharkata . Dirinya juga mengaku saat ini pihaknya masih menunggu hasil LAB untuk memastikan penyebabnya. Beliau juga menegaskan, seandainya hewan ternak babi ini mati akibat terjangkit Virus ASF, maka pihak Dinas akan menghentikan sementara aktifitas PT Maharkata.
Sebab, dilanjutkan Rafael Amigo Simbolon, Virus ASF ini sangat cepat menularkan virus terhadap sesama hewan Babi yang sehat apabila tidak segera ditangani. “Virus dapat bertahan lama pada babi yang sudah mati atau di lingkungan. Ternak sehat yang memakan sisa-sisa makanan bercampur daging babi terinfeksi akan langsung terpapar,” ungkapnya.
Menyikapi hal tersebut, Ketua LSM KCBI (Kemilau Cahaya Bangsa Indonesia) Kabupaten Karo Rudi Surbakti menegaskan agar Pemkab Karo segera mungkin menindaklanjuti hasil LAB tersebut.
Supaya katanya lagi, masyarakat di seputaran Desa Partibi khususnya Kabupaten Karo pada umumnya dapat mengantisipasi hewan ternaknya tidak tertular virus.
Dan untuk langkah awalnya, Pemkab Karo dapat menutup atau menghentikan sementara aktifitas sehari-hari peternakan PT Maharkata sampai benar-benar sterilisasi.
“Pasalnya, virus tersebut sangat cepat menularkan, sehingga terhadap hewan ternak yang masih hidup juga dikawatirkan lamban laun sudah terjangkit, karena masih berada di satu lokasi. Yang kita sangsikan nantinya, pihak perusahaan PT Maharkata menjual hewan ternak babi yang masih hidup tanpa sepengetahuan sudah terjangkit virus, dan sipembeli mendapat imbasnya. Parah lagi, tidak tutup kemungkinan hewan babi yang mati di jual kepasaran,” ungkap Rudi kepada Topkota.co, Senin (18/12/2023).
Untuk itu, Rudi Surbakti kembali menegaskan supaya Pemkab Karo menutup PT Maharkata Perusahaan ternak Babi di Desa Partibi Lama Kecamatan Merek Kabupaten Karo. “Dan dalam dekat kami LSM KCBI akan turun ke lapangan mengeceknya,” pungkasnya. (John Ginting)