IKLAN - SCROLL UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Demi Anaknya Jadi TNI, Ayah di Aceh Singkil Lawan Arus Banjir Dengan Sampan

ACEH, TOPKOTA.co – Di tengah banjir besar yang melumpuhkan Aceh Singkil, seorang ayah kembali mengingatkan dunia bahwa kasih orang tua tidak pernah mengenal batas. Suryadi alias Dedek Malau, warga Desa Tanah Bara, mempertaruhkan nyawa demi satu hal yang ia yakini sebagai jalan masa depan anaknya: memastikan berkas pendaftaran seleksi TNI tiba tepat waktu di Banda Aceh. Senen (01/12).

Jalan Lumpuh, Sampan Menjadi Harapan Terakhir. Saat seluruh akses darat menuju Banda Aceh dan Subulussalam terputus oleh banjir, banyak warga hanya bisa pasrah menunggu surut. Namun tidak dengan Suryadi.
Di tengah deras arus yang menenggelamkan badan jalan, ia memilih satu-satunya jalan yang tersisa: sebuah sampan kecil yang ia dayung sendiri.

Tanpa mesin, tanpa alat keselamatan, ia melawan arus banjir yang menggila. Namun keberanian itu nyaris berakhir dengan tragedi. Sampan yang ditumpanginya mendadak hilang kendali, terseret pusaran arus, dan hampir terbalik.

Beruntung, Tim SAR Pol Airud yang melakukan patroli penyelamatan bergerak cepat. Dalam situasi genting, tim berhasil menarik Suryadi beserta berkas penting pendaftaran sang anak dari ancaman maut.

BACA JUGA:  Humas Polri Gelar Pasukan Kesiapan Satgas Humas Dalam Pengamanan Pemilu 2024

Berkas Tiba, Harapan Terbuka
Perjuangan itu tidak sia-sia. Meski harus melewati perjalanan ekstrem, berkas pendaftaran berhasil tiba di Banda Aceh dan langsung diproses.

Sang anak, Ibnu Hafidz Malau, kini resmi masuk daftar peserta yang dikirim ke Jakarta untuk mengikuti tahapan pantukhir seleksi Calon Perwira Prajurit Karier (PK) — salah satu fase penentu yang menentukan masa depan seorang calon prajurit.

“Alhamdulillah, semua ini kuasa Allah. Ibnu termasuk yang diberangkatkan ke Jakarta untuk seleksi pantukhir Perwira PK,” ujar Suryadi penuh syukur, Senin (1/12/2025).
Wajahnya lega, lelahnya terbayar tuntas.

Masyarakat Terharu: Ini Perjuangan Ayah yang Sesungguhnya. Kisah heroik ini dengan cepat menyebar ke berbagai kalangan. Warga Aceh Singkil menilai pengorbanan Suryadi sebagai contoh terbaik tentang bagaimana cinta, tekad, dan harapan dapat mengalahkan rintangan sebesar apa pun.

“Kami sangat terharu. Perjuangan beliau luar biasa. Semoga anaknya lulus menjadi Perwira PK—kebanggaan keluarga dan Aceh Singkil,” kata Ust. Lisanudin Malau.

Bagi banyak orang, ini mungkin hanya sebuah cerita. Namun bagi Suryadi, ini adalah bukti cinta seorang ayah—cinta yang tega melawan arus, menembus banjir, bahkan menghadapi maut, demi melihat anaknya berdiri tegak sebagai prajurit TNI. (Ayu)

BACA JUGA:  Menko PMK Muhaimin Iskandar Disambut Meriah di Tapteng

BERITA TERKINI

BERITA TERPOPULER