BATUBARA, TOPKOTA.co – Lagi – lagi di wilayah hukum (wilkum) Polsek Limapuluh Polres Batubara digegerkan dengan temuan mayat dengan cara tidak wajar.
Kali ini seorang kakek Sukanto (55) warga Dusun I Bangun Sari Desa Perkebunan Tanah Gambus Kecamatan Lima Puluh Batubara, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri dengan menggunakan tali nilon yang terikat pada sebatang kayu broti yang berada didapur rumah milik Alm orang tua korban, Rabu (10/03) sekira pukul 08.00 Wib.
Menurut Prabu Aji Prayetno (21) yang merupakan keponakan korban, Rabu pagi itu sekira pukul 08.00 Wib dirinya keluar dari dalam rumah korban dan pergi menuju ruangan dapur, dan melihat pamannya itu sudah tergantung dan tidak bernyawa. Melihat kejadian itu spontan Aji berteriak minta tolong.
Teriakan Aji didengar oleh warga dan membuat warga Desa Perkebunan Tanah Gambus sontak berhamburan keluar rumah untuk menghampiri Aji dan menanyakan apa yang terjadi. “Paman gantung diri,” kata Aji.
Melihat kejadian itu warga pun menghubungi pemuka masyarakat dan kepala desa setempat untuk langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Lima Puluh.
Kapolsek Lima Puluh AKP Rusdi SH MM beserta anggota personil Polsek Lima Puluh, Pawas Polres Batubara dan Unit Identifikasi langsung turun ke lokasi kejadian untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), dan selanjutnya berkoordinasi dengan pihak medis dari Puskesmas Lima Puluh untuk melakukan pemeriksaan kondisi korban.
Pihak Puskesmas Lima Puluh dipimpin oleh dr Indah R Lubis melakukan pemeriksaan di tubuh korban. Dari hasil pemeriksaan bersama tim medis, ditemukan luka memar melingkar pada bagian leher, lidah korban menjulur keluar tergigit oleh gigi atas dan gigi bawah. Selain itu, ditemukan sisa sperma pada celana dalam yang digunakan Korban, air liur keluar dan berbuih dimulut korban dan jasad korban ditemukan dalam keadaaan kaku dan dingin.
“Hasil olah TKP dan pemeriksaan sementara, korban murni bunuh diri diduga korban melakukan bunuh diri pada malam hari,” ungkap Rusdi.
Ditambahkannya, diduga korban nekat melakukan bunuh diri dikarenakan penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh, korban selama ini menempati rumah peninggalan almarhum orang tuanya, ditambah lagi anak dan istrinya sudah lama meninggalkan korban dan diduga juga faktor ekonomi.
“Dalam bulan ini, terhitung dalam seminggu sudah tiga kali korban meninggal dunia dalam keadaan tidak wajar,” tutup AKP Rusdi. (Solong)