Sergai, 11 Juli 2025 – Bupati Serdang Bedagai, Darma Wijaya, mengapresiasi keterlibatan aktif Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam sektor pertanian sebagai langkah strategis menjaga kedaulatan pangan nasional. Ia menyebut kehadiran TNI tidak hanya memperkuat aspek pertahanan militer, tetapi juga menjadi kekuatan sosial yang produktif bagi masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi upaya TNI, khususnya Pangdam I/BB, dalam mengelola dan mengoptimalkan lahan pertanian bersama masyarakat. Ini menjadi bagian dari gerakan kolektif menjaga kedaulatan pangan yang dimulai dari desa,” ujar Bupati Darma Wijaya.
Menurutnya, sinergi antara TNI dan kelompok tani membawa semangat baru dalam memberdayakan lahan tidur dan meningkatkan produktivitas pertanian. Ia menyebut pola ini sejalan dengan program ketahanan pangan yang tengah digencarkan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai, khususnya di wilayah pesisir dan pedalaman.
“Bagi kami di kabupaten, pendekatan seperti ini menjadi model yang bisa direplikasi. Peran TNI yang membaur dengan masyarakat untuk menanam dan memanen adalah simbol dari gotong royong lintas sektor yang kita butuhkan dalam menghadapi krisis pangan global,” tambahnya.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyebut panen raya kali ini merupakan bagian dari strategi besar TNI untuk mendukung visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama di bidang swasembada dan ketahanan pangan.
Ia menjelaskan bahwa varietas padi ciherang hijau yang ditanam mampu menghasilkan 6 hingga 7 ton per hektare, dan target ke depan akan ditingkatkan hingga 9–10 ton per hektare. Dalam kesempatan tersebut, Jenderal Agus juga melepas 40 ton beras hasil panen sebelumnya untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh wilayah Sumatera Utara.
“TNI yang PRIMA bukan hanya kekuatan militer, tetapi juga kekuatan sosial yang hadir untuk menyelesaikan persoalan strategis bangsa. Panen ini adalah bukti komitmen tersebut,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa kegiatan semacam ini tidak boleh berhenti di seremoni, tetapi harus menjadi pemantik inovasi dan kolaborasi antarsektor.
Pangdam I/Bukit Barisan, Mayjen TNI Rio Firdianto, menambahkan bahwa saat ini Kodam I/BB mengelola 6.666 hektare lahan ketahanan pangan yang tersebar di empat provinsi: Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, dan Kepulauan Riau. Di Sumatera Utara sendiri, terdapat 2.451,6 hektare lahan aktif yang sebagian besar merupakan bekas perkebunan yang kini beralih fungsi menjadi lahan produktif.
“Lahan di Sidoarjo II Ramunia ini dikelola oleh Kelompok Tani Kartika bersama sekitar 120 petani lokal. Estimasi hasil panen hari ini sekitar 520 ton padi dan 780 ton palawija,” jelas Mayjen Rio.
Ia menegaskan bahwa seluruh proses, mulai dari pengolahan hingga panen, dilakukan secara gotong royong oleh prajurit dan warga, sehingga menciptakan dampak pemberdayaan yang nyata bagi masyarakat.
End