IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Bupati Karo Launching Mobile Combat Covid-19 Senilai Rp3,5 M

Bupati Karo Terkelin Brahmana SH MH bersama Wakil Bupati karo Cory Sriwaty Sebayang, Kapolres Tanah Karo AKBP Yustinus setyo Indriono Sik, Dandim 0205 /TK Letkol Kav Yuli Eko Hadyanto, Kajari Karo Denny Ahmad SH MH, Kadis kesehatan drg Irna Safrina Meliala dan Direktur RSUD dr Arjuna Wijaya saat Launching Mobil Combat Covid-19.

TANAH KARO, TOPKOTA.co – Bupati karo Terkelin Brahmana SH MH launching Mobil Tes Polymerase Chain Reaction (PCR) atau Mobile Combat Covid-19 sebagai sarana mempermudah pelayanan kepada masyarkat khusus kontak erat tracing Covid-19 di lapangan, Rabu (20/1).

Launching yang digelar di halaman parkir RSUD Kabanjahe ini disaksikan oleh Wakil Bupati karo Cory Sriwaty Sebayang, Kapolres Tanah Karo AKBP Yustinus setyo Indriono Sik, Dandim 0205 /TK Letkol Kav Yuli eko Hadyanto, Kajari Karo Denny Ahmad SH MH, Kadis kesehatan drg Irna Safrina Meliala dan Direktur RSUD dr Arjuna wijaya.

Dalam kesempatan itu, Terkelin Brahmana mengatakan sangat bangga dan apreisasi Terhadap Dinas Kesehatan dan RSUD Kabanjahe atas kolaborasinya sehingga program Mobile Combat Covid-19 bukan prabayar yang dikomersilkan.

“Fasilitas ini diharapkan dapat membantu kebutuhan masyarakat luas dalam sarana jemput bola, sekaligus mempercepat deteksi dan upaya memutus penyebaran Virus Corona. Mobil Lab PCR  ini harus segera difungsikan agar masyarakat percaya bahwa dalam pemeriksaan tracing ini betul-betul akurat, simpel, praktis dan mudah didapat hasil diagonosa swab antigennya. Membuktikan tersebut, saya akan dites pertama untuk menguji kecanggihan alat tersebut dengan tempo 3 jam hasil swab keluar, dan langsung terkoneksi dengan nomor peserta yang di swab,” ungkap Terkelin.

Sementara Kadis Kesehatan drg Irna Safrina Meliala menyebutkan, hadirnya mobil labotorium PCR ini sangat membantu bagi petugas medis dalam segi waktu dan mendapat diagnosa hasil swab dengan cepat  dengan akurasi standar WHO.

Menurut Irna, Mobile Combat Covid-19 dengan labotorium di RSUD jangan disamakan, walaupun fungsi sama untuk mendiagnosa orang yang terkonfirmasi Covid-19. Bedanya Mobile Combat Covid-19 hasil swab yang keluar tidak dapat digunakan untuk sebagai syarat perjalanan naik pesawat terbang. Sedangkan labotorium PCR RSUD dapat dijadikan refrensi syarat bagi perjalanan jauh.

“Selain itu, labotorium PCR ini sesuai dengan surat edaran Menteri Kesehatan bahwa penggunaannya harus bayar dan dikenakan biaya Rp900.000, sedangkan pemeriksaan Mobile Combat Covid-19 tidak dipungut biaya. Anggaran Mobile Combat Covid-19 tersebut ini berasal dari DID P-APBD TA. 2020 Sebesar 3,5 Milyar,” sebutnya

Terkait jam operasional lanjut Irna, Mobile Combat PCR Covid-19 ini beroperasi mulai Senin, Rabu dan Jumat pukul 10.00-12.00 Wib. “Keberadaan Mobile Combat Covid-19 sangat membantu dalam segi biaya dan segi penanganan pelayanan. Dicontohkan selama ini ada pasien yang terpapar Covid-19 di suatu desa, maka penanganan yang kontak erat selama ini tracingnya dilakukan oleh Puskesmas. Namun, setelah adanya kendaraan Mobil Covid19 ini, kita langsung bergerak menuju lokasi untuk tracking keluarga yang kontak erat dan kemudian kita lakukan pemeriksaan tanpa bayar,” ucapnya.

Mengenai pengoperasian kedepan, RSU Kabanjahe sebagai rumah sakit rujukan cukup berbangga, dan saat ini pihaknya masih menunggu tersambung ke akun Kementerian Kesehatan.

Dipenghujung acara, Bupati Karo bersama Forkopimda lakukan tes pengujian sampe swab antigen, yang hasilnya akan dikirim dalam waktu 3 jam ke whatsap peserta yang telah didaftarkan via petugas. (John Ginting)

BERITA TERKINI

BERITA TERPOPULER