IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Bupati Karo Bersama Konjen RRT Kunjungi PT Bumi Energy di Kandibata

Bupati Karo Terkelin Brahmana SH MH bersama perwakilan Konjen RRT Wu Boliang di dampingi Kadis Koperasi Adison Sebayang, Bappeda Ir Nasib Sianturi Msi, Plt Kalak BPBD Natanail Perangin Angin, saat mengunjungi PT Karo Bumi Energy di Desa Kandibata Kecamatan Kabanjahe.

TANAH KARO, TOPKOTA.co – Bupati Karo Terkelin Brahmana SH MH bersama perwakilan Konjen RRT Wu Boliang di dampingi Kadis Koperasi Adison Sebayang, Bappeda Ir Nasib Sianturi Msi, Plt Kalak BPBD Natanail Perangin Angin, mengunjungi PT Karo Bumi Energy di Desa Kandibata, Kabanjahe, Kamis (18/3).

Kunjungan ke PT Bumi Energy tersebut ungkap Terkelin, sebagai bahan masukan kepada pemerintah Konjen RRT, bahwa keberadaan perusahaan tersebut sejak pandemi Covid-19 terhenti pengoperasiannya sementara waktu, hingga saat ini.

“Permasalahan hentinya pengoperasian perusahaan sesuai laporan kita terima, terkendala akibat pandemi Covid-19,” ujarnya.

Lanjutnya, dengan kehadiran perwakilan Konjen RRT di Kandibata ini, dapat menjadi peluang antara pengusaha PT Bumi Energy bertukar pikiran, bahwa dampak penyebaran Covid-19 imbasnya perusahaan ditutup dan karyawannya dirumahkan.

Hal senada ditambahkan Kepala Dinas Koperasi dan Ketenagakerjaan Adison Sebayang, bahwa PT Bumi Energy saat ini tidak beroperasi. Sedangkan karyawannya baik dari pribumi dan non pribumi sudah di rumahkan.

“Menurut catatan dari data, karyawan perusahaan PT Bumi Energy yang berasal dari Pulau Jawa sudah dipulangkan, begitu juga karyawannya TKA (Tenaga Kerja Asing) dari Korea sebagian telah dideportasi, sisanya ada 2 orang lagi TKA yang masih bertahan di lokasi,” tuturnya.

Sementara dalam kunjungan ke PT Bumi Energy, perwakilan Konjen RRT didampingi juru bahasa Hendra mengatakan sangat berterima kasih kepada Pemkab Karo yang telah memberikan waktu berkunjung ke suatu perusahaan ternama di Kandibata Kec. Kabanjahe.

Dalam pembicaraan Wu Boliang dengan pihak PT Bumi Energy dengan bahasa Korea melalui juru bahasa Hendra menerangkan, bahwa Wu Boliang sangat prihatin, dimana perusahaan saat ini tidak beroperasi lagi akibat imbas dari pandemi Covid-19.

“Sungguh miris, dimana  perusahaan ini rugi milyaran rupiah, dalam hal inilah perlunya kerjasama dalam perang melawan Covid-19, sehingga hal seperti ini tidak terlalu lama kita alami,”pungkasnya. (John Ginting)

BERITA TERKINI

BERITA TERPOPULER