IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

SABTU, 16 NOVEMBER 2024

Jumat, 22 November 2024

Bendung Sei Lepan Sengsarakan Petani, Ratusan Warga Geruduk Kantor DPRD Langkat

Warga dari Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat saat melakukan aksi demo ke Kantor DPRD Kabupaten Langkat Sumatera Utara, Senin (5/6/2023). (Foto: Rudi)

LANGKAT, TOPKOTA.co – Dengan menggunakan mobil Coltdiesel, Ratusan warga dari Desa Harapan Baru, Desa Lama Baru dan Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat melakukan aksi demo ke Kantor DPRD Kabupaten Langkat Sumatera Utara, Senin (5/6/2023) sekira pukul 11.00 WIB.

Warga medesak DPRD Langkat agar merevisi terkait bangunan yang tidak bermanfaat bagi masyarakat, dan menormalisasi Bendung Sei Lepan. Karena, Bendung Sei Lepan sangat merugikan masyarakat di dua desa dan satu kelurahan yang ada di Kecamatan Sei Lepan, khususnya Aras Mesin, Alur Ba Baru, Jasa Makmur, dan Takari

“Bendung Sei Lepan sangat tidak layak di desa kami, karena mengakibatkan banjir. Kami para petani karet, sawit dan padi mengalami kerugian yang sangat besar, dikarenakan tanaman kami terendam dan busuk. Setiap hujan selama 1 jam, lahan pertanian kami terendam banjir, dan untuk menunggu surut air di ladang kami menunggu sampai 2 minggu, terkadang 1 bulan jika cuaca tidak bersahabat,” ujar Sorkam Robert Simamora selaku koordinator aksi.

Di tempat berbeda, Sutarno selalu Kades Harapan Baru membenarkan bahwa warganya melakukan aksi damai ke Kantor DPRD Langkat. Warga menuntut agar Bendung Sei Lepan dikaji ulang, karena sudah merugikan para petani sawit, karet, dan padi yang diakibatkan banjir yang tidak surut selama 1 bulan. “Banjir ini juga diakibatkan cuaca tak bersahabat, dan bendungan yang dianggap merugikan petani,” jelas Sutarno. 

Warga dari Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat saat melakukan aksi demo ke Kantor DPRD Kabupaten Langkat Sumatera Utara, Senin (5/6/2023). (Foto: Rudi)

Hal senada juga disampaikan Syak Yan warga Aras Mesin. Dia menerangkan bahwa pembangunan bendungan tersebut telah membuat perekonomian keluarganya kian mengkhawatirkan.

“Saya selaku warga Sei Lepan khususnya Aras Mesin sangat kecewa dengan bendungan yang dibuat pemerintah, yang mengakibatkan ladang kami terendam air berhari hari sehingga tanaman kami menjadi busuk dan gagal panen, gak bisa mupuk. Penghasilan kami sehari hari dari ladang, jadi selama lebih 10 tahun kehidupan saya di Aras mesin ini menderita ekonomi, sehingga harus mencari ikan di sungai untuk mencukupi makan di rumah dan biaya sekolah anak. Jadi harapan saya dan separuh warga Sei Lepan Desa Harapan Baru, agar Bendung Sei Lepan dikembalikan seperti semula, jangan ada Bendung Sei Lepan,” jelas Syak Yan warga Aras Mesin. (Rudi)