SERGAI, TOPKOTA.co – Wakil Bupati Serdang Bedagai (Wabup Sergai) H Adlin Tambunan menghadiri Aruh Maulud Banjar Memperingati Hari Lahirnya Nabi Muhammad SAW 1445 H, yang dilaksanakan di Masjid Jami Dusun I Desa Lubuk Cemara Kecamatan Perbaungan, Jumat (14/10/2023).
Acara Aruh Maulud diawali dengan lantunan ayat suci Al-Quran. Kemudian Wabup Sergai dalam sambutannya menyampaikan ini adalah bulan yang sangat bersejarah dalam tradisi Islam karena merupakan Bulan Rabi’ Al-Awwal 1445 Hijriyyah yang lebih dikenal dengan Bulan Mulud.
Ia menyebut perayaan Aruh Maulud Banjar sudah menjadi tradisi yang tidak bisa dipisahkan dari sejarah “urang Banjar”, sekaligus menjadi satu ikon budaya yang berfungsi menghubungkan masyarakat Banjar dengan masyarakat lalinnya.
“Tradisi ini adalah khas asli masyarakat Banjar dari Kalimantan Selatan yang sudah puluhan tahun bermigrasi dan tinggal di tempat ini,” kata Adlin.
Menurut Wabup, tidak ada peristiwa yang lebih monumental dalam sejarah peradaban manusia selain detik-detik pertama kelahiran Nabi Muhammad SAW. Pada detik-detik yang menggetarkan itu, ia menyebut para malaikat, alam semesta, burung-burung, dan lambaian daun-daun menyenandungkan kalam langit demi menyambut kehadiran bayi laki-laki cerdas yang kelak menjadi pamungkas para nabi dan rasul, pemimpin revolusi spiritual di seluruh jagat bumi.
“Peristiwa yang popular disebut Maulid Nabi itu merupakan salah satu nikmat terbesar bagi umat Islam. Tak pelak, setiap momentum Maulid Nabi tiba, umat Islam Nusantara mempunyai tradisi yang unik dan khusus untuk menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Ritual sakral ini dilakukan tiap 12 Rabiul Awal bertepatan dengan kelahiran Nabi Muhammad,” ucapnya.
Dirinya melanjutakan Aruh Maulud Banjar adalah budaya penuh simbolik yang sarat dengan muatan sejarah, makna filosofis, akulturasi, dan prosesi budaya yang berharga bagi perkembangan Islam yang senantiasa menarik untuk dilaksanakan.
Ritual warisan nenek moyang ini, sambungnya, telah menyusuri ruang dan waktu yang cukup panjang. Keagungan Nabi Muhammad dan doktrin Islam yang kental, baginya terus menjadi inspirasi dan pemicu semangat masyarakat Banjar dalam memelihara eksistensi tradisi lokal berbalut dakwah .
Untuk itu ia mengajak umat Islam menjadikan maulid ini sebagai tonggak dalam kehidupan, untuk kembali melihat jauh kebelakang tentang apa apa saja yang telah dilakukan nabi dalam memperjuangkan Islam dan membawa Islam ke dunia, sehingga umat Islam dapat menikmati kehidupan sebagai hamba Allah SWT.
Masih sambung Adlin, kehidupan akhir-akhir ini lebih cenderung berat ke kehidupan keduniaan, yang ditunjukkan oleh sebagian perilaku masyarakat yang membuat harus tetap waspada dan berhati-hati dalam menjalani kehidupan.
Ia berpendapat, kini masyarakat lebih cenderung memikirkan kepada tujuan duniawi dan seringkali melanggar aturan dan norma agama. Banyak masyarakat cenderung kehilangan panutan, dan mencari jalan pintas dengan cara yang tidak sepantasnya, padahal Allah telah menurunkan Nabi Muhammad SAW yang menjadi panutan dunia dan akhirat.
“Dimensi yang paling penting dalam memperingati Maulid Nabi adalah bagaimana umat Islam bisa meneladani dan melanjutkan misi kerasulan Nabi Muhammad. Kita tahu bahwa beliau mempunyai misi mulia sebagai pembawa risalah dari Allah, yaitu menyampaikan Islam Rahmatan Lil Alamin untuk menjadi jalan hidup dan membawa keselamatan bagi seluruh alam,” ujarnya.
Sebagai penutup, Adlin Tambunan menyampaikan bahwa tahun 2022 lalu di acara Aruh Mulud Banjar, Bupati Sergai H. Darma Wijaya sempat menjajinkan akan mengundang ustadz kondang di kalangan orang Banjar.
“Maka untuk menepati janji tersebut, pada tanggal 29 Oktober 2023 mendatang, kegiatan Aruh Mulud Banjar di Desa Pematang Sijonam akan menghadirkan Ustadz KH. Fahruddin Nur untuk memberikan tausiyah,” tuturnya, yang disambut tepuk tangan para jamaah.
Aruh Maulud ini dihadiri oleh Ketua Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Sergai H Jumrik, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Drs Zulfikar, Camat Perbaungan M Fahmi SSTP MSP, dan Kades Lubuk Cemara Rahmat Syah. (End)