TANAH KARO, TOPKOTA.co – Rencana pembelajaran dengan cara tatap muka yang akan dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2021/2022 akan dilaksanakan setelah keseluruhan guru dan tenaga pendidikan setelah selesai divaksin . Hal tersebut di katakan Mentri Pendidikan Republik Indonesia Nadiem Makarim melalui siaran langsung Youtube FMB9ID_IKP, Rabu (3/3).
“Target kita sampai akhir Juni (vaksinasi guru dan tenaga kependidikan selesai), sehingga di minggu kedua, ketiga Juli tahun ajaran baru akan mulai. Semua sekolah seharusnya sudah melakukan tatap muka secara terbatas,” kata Nadiem.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan semua sekolah di seluruh daerah akan dibuka mulai Juli 2021. Menurutnya setelah vaksinasi guru dan tenaga kependidikan rampung, semua sekolah akan didorong belajar tatap muka.
Nadiem menjelaskan langkah ini diambil pemerintah sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Untuk mempersiapkan pembukaan sekolah, ia pun meminta kepala sekolah mulai memaksimalkan pemakaian dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk protokol kesehatan.
“Setelah vaksinasi bergulir, pasti sekolah akan didorong untuk membuka dan memulai tatap muka. Jadi BOS ini benar-benar secara fleksibel akan digunakan untuk persiapan tatap muka,” tutur dia.
Ia menyebut saat ini besaran dana BOS sudah disesuaikan berdasarkan kebutuhan sekolah dan daerah. Dengan begitu, Nadiem menilai seharusnya dana BOS bisa digunakan untuk memastikan protokol kesehatan bisa terlaksana.
“Jadi tolong dana BOS dan fleksibilitas yang sudah kita berikan segera digunakan agar anak-anak kita bisa masuk, tatap muka lagi dengan protokol kesehatan,” tambahnya.
Namun, aturan yang disampaikan Menteri Pendidikan ini terkesan diabaikan di salah satu sekolah di Kabupaten Karo. Saat ini, pembelajaran tatap muka sudah terlaksana di Berastagi khususnya sekolah swasta baik SMP, SD dan TK dengan dalih mengambil soal ujian dan mengantar uang sekolah. Dengan sengaja pihak sekolah mengajak siswa untuk belajar tatap muka tanpa memikirkan bagaimana dampaknya jika salah satu siswa maupun guru jika terpapar Covid-19.
Menyikapi hal diatas, Anggota DPRD Karo Komisi A membidangi Pendidikan Dodi Sinuhaji berjanji akan memonitor langsung pembelajaran tatap muka yang sudah terjadi di beberapa sekolah di Berastagi. Dodi juga berencana akan memanggil Kadis Pendidikan Kabupaten Karo terkait kebijakan sekolah tatap muka yang sudah terlaksana ini.
“Oke terimakasih, besok langsung saya menghubungi Kepala Dinas Pendidikan agar langsung memonitor kegiatan atau kalau bisa memanggil Kadis supaya kegiatan pembelajaran tatap muka ini bisa dijelaskanya bagaimana sebetulnya peraturannya sekarang,” ujar Dodi saat ditemui wartawan, Minggu (7/3).
Menurutnya, sampai saat ini pembelajaran dengan cara tatap muka belum diijinkan karena Covid-19. “jadi harapan saya selaku Anggota DPRD yang membidangi pendidikan, jangan dulu tergesa gesa untuk mengajak siswa ini dengan belajar tatap muka. Covid-19 ini belum ada obatnya. Jangan nanti gara-gara satu yang terpapar Covid-19 bisa satu sekolah diisolasi, jadi kembali saya sampaikan kepada seluruh Kepala Dinas Pendidikan Guru maupun Kepala Sekolah SMP, SD dan TK agar jangan mengajak siswa untuk belajar dengan cara tatap muka, kita harus sabar dan sabar,” himbau Anggota DPRD Dodi Sinuhaji.
Sementara salah satu orang tua siswa B br Pinem meminta kepada Pemerintah Kabupaten Karo agar membuat kebijakan yang tegas. “Jangan cuma sekolah saja dilarang, tempat – tempat keramaian itu pun dilaranglah kalau ingin memutus mata rantai virus Corona, ini engak, sekolah dilarang , pesta digelar tiap hari, kalau kita bandingkan, lebih parahnya di pesta itu kerumunan daripada di sekolah ini,” ujarnya.
B br Pinem juga mencontohkan anaknya sendiri yang sudah satu tahun belajar dari rumah, namun hasilnya nihil. “Apapun dia tidak tau, bahkan membaca pun belum tau , kalau saya yang mengajari tidak didengarkanya, kalau gurunya didengarkan, jadi kan serba salah jadinya begini, yah kalau belum bisa tatap muka, semualah dilarang kembali macam seperti bulan April kemarin,” pinta br Pinem ini. (John Ginting)