MEDAN, TOPKOTA.co – Imran Surbakti (IS) warga Jalan Jermal 7 Kelurahan Menteng Kecamatan Medan Denai yang telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polrestabes Medan, meminta maaf kepada pelapor (korban) bernisial FS, terkait ancamannya.
Imran Surbakti mengatakan sebagai manusia pasti dia tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan. “Saya meminta maaf kepada pelapor berinisial FS yang merasa terancam dengan ucapan saya tersebut, dan ancaman itu ditulis melalui isi pesan WhatsApp. Tidak ada niat dari saya melakukan ancaman itu, hanya khilaf atau kesalahan yang tidak disengaja. Bukan sifat saya yang begitu. Hanya saja situasi saat itu lagi panik dan banyak masalah dalam usaha saya selama ini,” ucap Imran Surbakti kepada wartawan saat dijenguk di RTP Polrestabes Medan, Rabu (13/9/2023).
Karena itu, Imran berharap kepada pelapor FS sebagai jurnalis di Kota Medan dan jurnalis lainnya mau memaafkan dirinya sebagai warga Jalan Jermal 7. “Saya juga wartawan Tipikor Sumut dan meminta maaf kepada FS,” tuturnya.
Sementara itu, Fitri Yanti yang juga dari istri Imran berharap terciptanya perdamaian diantara FS dan Imran Surbakti yang telah berada di RTP Polrestabes Medan. “Saya berharap adanya perdamaian itu. Imran sebagai kepala rumah tangga dapat bisa berkumpul lagi bersama keluarga dan anak – anak yang masih butuh kasih sayang orang tuanya,” paparnya.
Fitri mengaku dirinya mempunyai anak 5 orang, yang mana si bungsu masih kelas 1 SD dan tidak mau sekolah saat ini. “Anak yang paling bungsu sampai saat ini tidak sekolah sebab yang mengantar selalu ayahnya (Imran Surbakti),” paparnya.
Sehubungan dengan itu, Fitri menyebutkan tidak ada niat untuk mengancam para pekerja media seperti FS dan lainnya. “Saya memohon dan berharap sebagai istri Imran kepada Bapak Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tareda dan Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa, bisa menangguhkan suami saya sebagai tersangka. Dengan alasan suami saya menderita penyakit gula, dan bertanggung jawab kepada keluarga serta anak yang masih sekolah,” jelas Fitri Yanti.
Sebelumnya, IS dilaporkan FS ke Polrestabes Medan atas dugaan pengancaman pembunuhan yang dipicu persoalan pemberitaan dugaan pengoplosan gas subsidi milik IS.
FS mengatakan pengancaman itu dilakukan IS pada 7 September 2023, saat ia hendak mengkonfirmasi soal video viral aktivitas pengoplosan gas subsidi yang diduga milik IS. (red)