IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Pegiat Sosial Sandy Tumiwa Soroti Bullying Tingkat Sekolah di Jawa Barat

Penggiat Sosial Sandy Tumiwa saat diwawancarai Topkota.co, Selasa (7/11/2023). (Foto: Rudi)

JABAR, TOPKOTA.co – Kasus bullying di Jawa Barat yang viral di medsos baru-baru ini benar-benar mengejutkan. Dalam video yang beredar, seorang anak siswa sekolah dasar hinga remaja menjadi korban pemukulan brutal oleh rekan sebayanya. Sehingga, salah satu korban mengalami patah tulang dan luka serius.

Faktanya, perundungan di Indonesia memang cukup mengkhawatirkan. Berdasarkan data yang dilaporkan UNICEF pada tahun 2020, bullying di kalangan remaja mencapai angka 41 persen, belum termasuk cyber bullying sebesar 45 persen di waktu yang sama. Mirisnya, tidak semua korban berani atau punya kesempatan untuk melawan.

Walau mungkin banyak kasus yang tidak terekspos, namun kehadiran media sosial benar-benar membantu dalam proses pengungkapan kasus perundungan di kalangan pelajar/mahasiswa.

Maraknya bullying di tingkat sekolah, pegiat sosial Sandy Tumiwa kepada Topkota.co, Selasa (7/11/2023), mengaku sangat menyesalkan bentuk bullying yang terjadi tidak hanya di sekolah, tetapi juga dilingkungan sekitar.

Sandy juga menyoroti peran guru dan pengawasan pihak sekolah yang terkesan minim, sehingga peluang aksi bullying kerap terjadi di lingkungan sekolahnya, yang dinilai bisa berdampak fatal.

Sandy berharap kejadian bullying baik secara verbal maupun fisik berujung kekerasan dapat dihentikan serta dihilangkan di dunia pendidikan Indonesia. (Rudi)