IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Kenang Sejarah Perjuangan Jose Rizal, Peserta SSLN PPSA Angkatan XXIV Lemhanas RI Kunjungi Museum Fort Santiago

Peserta SSLN PPSA Angkatan XXIV Lemhannas RI saat mengunjungi museum Fort Santiago, di Intramuros Kota Manila Filipina, Kamis (7/9/2023). (Foto: Ist)

MANILA, TOPKOTA.co – Peserta SSLN PPSA Angkatan XXIV Lemhannas RI disela-sela kegiatan kunjungan kerja di Filipina sempatkan diri kunjungi museum Fort Santiago, yang merupakan museum kebanggan masyarakat Filipina untuk mengenang perjuangan Jose Rizal dalam memperjuangkan kemerdekaan negara Filipina, Kamis (7/9/2023).

Benteng Santiago atau Fort Santiago, adalah sebuah benteng bersejarah yang terletak di Intramuros Kota Manila Filipina. Benteng ini dibangun pada tahun 1590 dan selesai tahun 1593, yang pembangunannya diinisiasi oleh Gubernur Spanyol Miguel Lopez de Legazpi.

Seiring berjalannya waktu, Fort Santiago memiliki berbagai peran dalam sejarah Filipina. Pada masa penjajahan Spanyol, benteng ini digunakan sebagai penjara dan pusat interogasi terhadap para perlawanan dan pemberontak Filipina yang berjuang melawan penjajahan Spanyol.

Selama pendudukan Amerika Serikat, Fort Santiago juga digunakan sebagai penjara militer. Jose Rizal adalah salah satu pahlawan nasional Filipina yang pernah dipenjara di Fort Santiago sebelum akhirnya dieksekusi pada 30 Desember 1896 oleh pemerintah Spanyol.

Pada tahun 1946, setelah Filipina meraih kemerdekaannya, Fort Santiago diubah menjadi situs warisan nasional dan dibuka sebagai museum nasional, sekaligus mengenang kepahlawanan Jose Rizal.

Peserta SSLN PPSA Angkatan XXIV Lemhannas RI saat mengunjungi museum Fort Santiago, di Intramuros Kota Manila Filipina, Kamis (7/9/2023). (Foto: Ist)

Saat dikonfirmasi awak media, Marsma Djoko Hadi peserta SSLN yang juga alumni AAU 1993 dan merupakan penerbang handal TNI AU khususnya F-5 E/F Tiger II menyatakan, bahwa kunjungan ini bertujuan untuk mengetahui sejarah perjuangan para pahlawan negara lain, sekaligus menggugah semangat meneladani nilai-nilai perjuangannya.

Sementara itu, Prof Lim Sanny peserta SSLN lainnya yang kesehariannya sebagai Direktur Kampus Binus Alam Sutera di Universitas Bina Nusantara, menyatakan puji Tuhan bisa ikut bagian dalam kegiatan SSLN PPSA Angkatan XXIV Lemhannas RI.

Sebab, selain banyak menambah wawasan dan pengetahuan seperti yang dilaksanakan hari ini di Museum Fort Santiago, juga menambah bekal bagaimana kedepannya bisa berkerja sama dengan para calon pemimpin nasional dari unsur TNI dan Polri untuk mewujudkan tujuan negara.

Sementara itu, Brigjen Pol Kumbul KS yang turut dalam rombongan SSLN menyatakan bahwa setelah mengunjungi Fort Santiago, sangat terkesan dengan perjalanan hidup dan perjuangan Jose Rizal dalam memperjuangkan kemerdekaan Filipina.

“Harapannya nilai-nilai perjuangan Jose Rizal dapat mengilhami para peserta SSLN untuk terus cinta tanah air, dan yang terpenting untuk dapat mewujudkan cita-cita besar sebuah negara, tidak mungkin dicapai sendiri, tetapi perlu sinergitas, kerjasama dan kolaborasi semua pihak termasuk seluruh masyarakat,” jelasnya.

Kegitan kunjungan ke Museum Fort Santiago hari ini adalah sekaligus penutup rangkaian kegiatan SLLN PPSA Angkatan XXIV selama 5 hari di Filipina, dan esoknya hari Jumat, rombongan akan bertolak kembali ke tanah air. (red)