IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Minggu, 22 September 2024

45 TKI Pulang dari Malaysia Pakai Jalur “Gelap” dan Terlantar di Pantai Saudaro Labura

Sejumlah TKI asal Provinsi NTT dan Flores yang diamankan Polsek Kualuh Hilir, Sabtu (17/6/2023). (Foto: Suparno)

LABURA, TOPKOTA.co – Sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Provinsi NTT dan Flores ditemukan terlantar di Pantai Saudaro Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sabtu (17/6/2023).

Mereka berjumlah 45 orang yang terdiri dari 26 orang laki-laki dewasa, 13 orang perempuan dewasa serta 4 diantaranya dalam kondisi hamil dan 6 orang anak-anak, mengaku baru balik dari Negara Malaysia.

Mereka terpaksa keluar dari Negara jiran ini dengan menggunakan jalur “gelap” atau tidak resmi, karena masalah keterbatasan biaya.

Informasi yang dihimpun Topkota.co, para TKI ini ditemukan di dua tempat yang berbeda. Pertama di temukan di Pantai Saudaro sebanyak 7 orang dua orang laki laki dewasa dan 4 perempuan hamil dan satu orang anak kecil.

Dan sisanya ditemukan di rumah salah seorang warga Simandulang. Kini seluruhnya telah diamankan di Mapolsek Kualuh Hilir.

Menurut keterangan salah seorang TKI asal NTT Kupang bernama Margarita Betti (35) kepada awak media, bahwa mereka diberangkat dari Malaysia sekitar pukul 03.00 malam dan sampai ke perairan Indonesia Tanjung Siapi-Api sekitar pukul 10.00 Wib.

Sejumlah TKI asal Provinsi NTT dan Flores yang diamankan Polsek Kualuh Hilir, Sabtu (17/6/2023). (Foto: Suparno)

“Kemudian kami dijemput dari tengah laut dengan memakai dua unit sampan, dan diturunkan di tepi pantai,” terangnya.

Hal yang sama diungkapkan TKI asal Kelurahan Tanjung Leidong bernama Dahrol (27), bahwa mereka terpaksa untuk pulang melalui jalur gelap. “Itu pun kami harus berjalan di air setinggi leher untuk mencapai kapal, dimana untuk anak-anak kami naikan dibatas koper,” katanya.

“Ini kami lakukan karena gak sanggup untuk mengurus permit ijin pulang secara resmi, dimana dipatok sebesar 3500 ringgit. Kami pulang lewat jalur laut membanyar sebesar 1600 ringgit perkepala untuk sampai ke Indonesia,” tutupnya.

Sementara, Kapolsek Kualuh Hilir saat dikonfirmasi mengatakan saat ini pihaknya sudah memeriksa beberapa saksi. “Menurut keterangan, yang menjemput para TKI dari Malaysia bernama Bakti sebagai tekong boat, dia menantu dari pak Buyung warga Simandulang,” terang Kapolsek.

“Dan berdasarkan keterangan yang kami dapat, para TKI ini dikutip uang oleh orang bernama Anton mengaku dari Flores yang tinggal di Malaysia, dia mengutip uang para TKI bervariasi, ada yang 1850 ringgit dan 1600 ringgit. Inilah informasi sementara yang kami dapat, dan selanjutnya sedang kami dalami,” tutup Kapolsek. (Spn)

BERITA TERKINI

BERITA TERPOPULER