SIMALUNGUN, TOPKOTA.co – Ratusan siswa SMA HKBP Hutabayu bersama orangtua dan para guru menggelar doa bersama dalam rangka pemberangkatan siswa kelas XII (12) mengikuti ujian sekolah, Jumat (31/3/2023). Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM RI Bane Raja Manalu didaulat memberikan motivasi kepada pelajar dan orangtua siswa.
Bane Raja Manalu mengatakan setelah tamat SMA para siswa harus punya pilihan, apakah melanjutkan ke perguruan tinggi atau bekerja. “Doa kita semua lulus dan sukses. Saya bangga ada lima orang siswa sekolah ini yang lulus jalur undangan ke Universitas Negeri. Meski sekolahnya di kampung, tapi bisa melahirkan orang berprestasi dan sukses,” ujarnya.
Alumni SMP Swasta Pembangunan Tiga Dolok tersebut menyampaikan, para siswa tidak boleh berkecil hati jika berasal dari daerah dan perkampungan, atau besar di keluarga yang kekurangan secara ekonomi.
Menurut Bane, orang kampung dan anak dari keluarga miskin memiliki hak sama dengan anak-anak lainnya untuk menggapai mimpi dan kesuksesan. Adapun lahir di keluarga kaya juga bukan jaminan seorang anak akan mencapai kesuksesan.
“Ada banyak contoh sukses orang yang dari kampung-kampung, lalu sukses meraih segala apa yang dicita-citakan. Saya tidak menyebut saya sukses. Tapi melihat dari latar belakang yang saya lalui, saya sekolah di SD Inpres di Kampung Saribujawa. Sekarang sekolahnya sudah tutup. SMP Swasta Pembangunan Saribujawa yang hampir tutup. Keterbatasan tidak boleh menghalangi cita-citamu. Keterbatasan tidak boleh menghalangi mimpimu merahi sukses. Tapi ingat, begitu sukses harus ingat untuk berbagi,” ungkapnya.
Bane yang merupakan Komisaris Waskita Realty (BUMN) ini meyakini dalam hidup harus melalui tahap belajar, lalu berusaha, dan kemudian tahu untuk berbagi.
“Saya memang politisi. Tapi, saya tidak pernah takut untuk berbagi. Itu moto saya. Maka dari itu, ada sekitar 124 siswa SMA HKBP Hutabayu yang diusulkan menerima beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP). Kalau nanti sudah cair uang beasiswanya, saya minta kepada yayasan atau pihak sekolah, uang PIP itu untuk biaya sekolah. Murni untuk pendidikan,” pungkas Alumni SMA Negeri 3 Pematang Siantar tersebut.
Tujuannya, kata Bane, agar semakin banyak orang terdidik. Agar semakin banyak orang yang meraih sukses. Bane selalu meyakini cara tercepat keluar dari kemiskinan adalah pendidikan. Orang yang punya keinginan kuat dan punya cita-cita dan mau berjuang maka pasti Tuhan akan memampukan.
“Orang malas akan jatuh kepada kegagalan. Orang rajin akan terima berkatnya. Biasanya orang pintar akan kalah dengan orang rajin. Orang rajin biasanya akan menjadi pemenang. Karena selalu dikerjakan, dikerjakan dan dikerjakan. Tapi ingat orang yang sukses harus tahu diri. Itu yang selalu saya pegang,” ungkapnya.
Tianggur Sinaga siswi kelas 3 SMA HKBP Hutabayu mengatakan sosok Bane Raja Manalu sangat menginspirasi. Meski berasal dari kampung, tapi punya semangat luar biasa, berhasil di Jakarta, dan tetap ingat untuk berbagi dan memajukan masyarakat di daerahnya.
“Kami pun pengin seperti Pak Bane Raja Manalu. Sukses tanpa melihat keterbatasan. Katanya harus semangat, rajin dan belajar,” ujar anak petani ini.
Turut hadir Praeses HKBP Distrik Tanah Jawa Pdt Gading Simamora MTh, Ka Dept Diakonia Pdt Debora Sinaga Mth, Kepala SMA HKBP Hutabayu Rajoki Purba beserta orangtua siswa. (Bambang Sembiring)