IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Disidak Lurah Sukaramai II, Asap Pabrik Kopi Cap Anak Sakti Resahkan Warga

Tim Kelurahan Sukaramai II Kecamatan Medan Area saat melakukan pengecekan ke Pabrik Kopi Cap Anak Sakti yang berada di Jalan Kapten Jumhana Gang IV Kelurahan Sukaramai 2 Kecamatan Medan Area, Kamis (30/3/2023). (Foto: Rudi)

MEDAN, TOPKOTA.co – Tim Kelurahan Sukaramai II Kecamatan Medan Area melakukan pengecekan ke Pabrik Kopi Cap Anak Sakti yang berada di Jalan Kapten Jumhana Gang IV Kelurahan Sukaramai 2 Kecamatan Medan Area. Pengecekan ini merupakan tindaklanjut informasi soal kepulan asap yang mengganggu warga di sekitar.

“Pagi tadi kita sudah melakukan pengecekan langsung ke pabrik. Dan memang kami temukan ada asap dari penggongsengan kopi. Soal perizinan pihak pabrik sudah menunjukkan semua perizinan,” jelas Lurah Sukaramai II Zulfikar Rambe, Kamis. (30/3/2023).

Namun lanjut Zulfikar, terkait temuan kepulan asap pihaknya akan berkordinasi dengan pihak kecamatan agar segera menyurati pihak terkait. “Kita akan berkordinasi dengan pihak kecamatan soal temuan di lapangan tadi pagi,” ungkapnya.

Sementara, Owner Pabrik Kopi Cap Anak Sakti, Lauho yang dikonfirmasi wartawan mengakui jika pihaknya menggunakan kayu bakar untuk menggongseng biji-biji kopi di pabriknya. Namun, ia berkilah jika selama ini tidak ada warga yang mengeluh padanya soal kepulan asap tersebut. “Ia memang kami pakai kayu bakar untuk menggongseng biji kopi, tapi pabrik ini sudah puluhan tahun berdiri,” sebutnya.

Pabrik pengolahan kopi merek “AS” yang beroperasi di kawasan padat penduduk Komplek Asia Mega Mas Kelurahan Sukaramai 2 Kecamatan Medan Area Kota Medan Sumatera Utara, Rabu (29/3/2023). (Foto: Rudi)

Diberitakan sebelumnya, kepulan asap penggongsengan Pabrik Kopi Cap Anak Sakti yang berada di Jalan Kapten Jumhana Gang IV Kelurahan Sukaramai 2 Kecamatan Medan Area mengganggu warga. Kepulan asap ini dikhawatirkan mengancam kesehatan warga seperti ISPA.

“Mulai jam 09.00 WIB sampai jam 14.00 WIB asap mengepul kemana-mana. Itu setiap hari kami alami. Kami takut akan mengancam kesehatan,” ujar salah seorang warga yang namanya tak ingin dipublikasikan belum lama ini.

Selain asap sambungnya, debu dan sisa kulit kopi yang bertebaran terbawa angin dikhawatirkan mengganggu kesehatan warga. “Kebisingan suara mesin kopi ditambah lagi dengan adanya getaran sangat mengganggu,” ungkapnya. (Rudi)