SERGAI, TOPKOTA.co – Akhir-akhir ini, modus penipuan dengan mencatut nama pejabat publik di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) kembali terjadi. Kali ini, Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Sergai H M Faisal Hasrimy AP MAP yang menjadi korban oleh orang yang tak bertanggung jawab.
“Penipuan tersebut berkedok pencatutan nama dan bukti transfer sejumlah uang sebesar Rp. 35.002.500, seolah-olah Pak Sekda ada memberikan sumbangan kepada BKM Masjid Jami Al Jamily. Penipuan ini disinyalir berindikasi untuk mencari mangsa meyakinkan dan mempengaruhi orang-orang untuk turut melakukan hal serupa, yaitu ikut menyumbang untuk pembangunan rumah ibadah tersebut,” kata Kadis Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sergai Drs H Akmal AP MSi, di ruang kerjanya Komplek Kantor Bupati Sergai di Sei Rampah, Selasa (21/2/2023).
Ia menambahkan jika informasi ini tidak benar (hoax). Tersebar juga nomor telepon selular dengan foto profil milik Sekdakab dan Wabup Sergai, seolah-olah itu nomor selular keduanya. “Namun, perlu diketahui bahwa nomor tersebut bukanlah milik keduanya,” terang Akmal.
Menyikapi hal tersebut, Kadis Kominfo Akmal mengimbau agar seluruh lapisan masyarakat tetap berhati-hati dan waspada. Penipuan seperti ini kerap terjadi dan bukan hanya menyasar pada pejabat daerah, akan tetapi bisa ke masyaralat luas.
“Semoga penipuan berkedok seperti ini tidak terulang. Oleh karenanya, jika ada hal-hal seperti ini terjadi, kita harus crosscheck kebenarannya sehingga penipuan seperti ini tidak terulang lagi,” jelasnya.
Terpisah, Sekdakab H M Faisal Hasrimy menyampaikan bahwa dirinya tidak ada memberikan sumbangan sejumlah uang untuk pembangunan Masjid Jami Al Jamily.
“Saya tegaskan tidak ada memberikan bantuan tersebut. Dikhawatirkan hal ini akan mempengaruhi masyarakat luas sehingga ikut-ikutan memberikan sumbangan serupa yang merupakan hal fiktif, yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” kata Faisal sembari mewanti-wanti masyarakat untuk selalu waspada. Pun dengan informasi-informasi yang beredar di media sosial agar jangan mudah percaya jika ada berita yang mencurigakan dan mohon untuk mengecek kembali. (End)