IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Gerakan Seribu Relawan Melawan Narkoba di Tanah Karo

Relawan Anti Narkoba foto bersama ..(foto :Topkota /dok)

TANAH KARO, TOPKOTA.co – Pencegahan dan penyelamatan penyalahgunaan narkoba di Tanah Karo Sumatera Utara terus diupayakan. Kali ini team medis, pemuka agama, gerja gereja, pemerintah, komunitas, Organisasi, petani, pedagang, mahasiswa, dosen,dan pelajar bersatu membentuk Relawan Anti-Narkoba. Pembentukan itu berlangsung dalam satu tudungan rumah bersama yaitu “Seribu Relawan Melawan Narkoba Tanah Karo.

Gerakan ini tidak terlepas dari sosok pribadi dr Novel Ginting (55) asal Desa Raya Kecamatan Berastagi yang terbeban untuk perubahan tanah Karo, terutama pada penyalahgunaan Narkoba dan HIV-AIDS.

Dari pengalaman beliau sebagai medis, terbentuklah struktur organisasi 1,5,17,272, di dalamnya 1 Kab Karo, 5 daerah,17 Kecamatan, 10 kelurahan, dan 262 desa dengan luas wilayah mencapai 2.127,00 km² dan jumlah penduduk sekitar 399.494 jiwa (2017) dengan kepadatan penduduk 187 jiwa/km.

Demikian disampaikan oleh Ketua Seribu Relawan Melawan Narkoba Kab. Karo Anes Ketaren kepada topkota.co, Senin (6/4) malam sekira pukul 22:43 Wib, sembari mengirim materi berita dan foto foto via WhatsApp.

Masih kata Anes, banyak pihak-pihak yang siap mendukung terbentuknya Gerakan Seribu Relawan Melawan Narkoba ini, diantaranya, Agustin Pandia Staf Ahli Bupati, Tomas Sinuhaji Ketua PC PMS Kaban Jahe, Ester Br Tarigan dari RS Ester Kaban Jahe, Yunus Ketaren Pansiunan TNI, Fuceria Ginting seorang Dosen, Eva Ginting pemilik Gidion Baru, Iwan Pelawi, Yosi, Wonok, Manase, Lontas, Ita Sembiring, dan yang lainnya.

Tujuan dibentuknya relawan ini adalah, untuk menjadi garda terdepan dalam pencegahan dan penyelamatan penyalah gunaan Narkoba. Dengan adanya pembekalan dan penguatan yang diberikan kepada relawan, diharapkan relawan dapat menjalankan tugas dan misi untuk menyebarkan informasi di 1 kabupaten, 5daerah, 17 kecamatan, 10kelurahan, dan 259 desa, mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba dan HIV-AIDS di daerah mereka masing-masing, dan mampu menjadikan desa mereka menjadi desa BERSINAR (Bersih Narkoba).

“Banyak orang bertanya, bagaimana nasib pecandu narkoba yang ingin dipulihkan ?. Saat ini seribu relawan merekomendasikan, setiap orang yang ingin keluar dari jerat narkoba ke Rehabilitasi yang ada, salah satunya rumah pemulihan. Oleh karena itu History Makers dan yayasan Threshing oleh Pdt Jonni Sihaloho, akan membangun lebih banyak lagi rumah singgah, bukan hanya di Tanah Karo tapi sampai ke ujung dunia,” ujarnya.

Rumah singgah History Makers (Generasi Pembuat Sejarah) didirikan oleh Anes Ketaren (28). Beliau adalah Pembina/Pendiri Komunitas History Makers dan juga sebagai Ketua Seribu Relawan Melawan Narkoba, dan siap menampung anak jalanan dan pecandu narkoba secara gratis.

Threshing adalah yayasan (tempat pemulihan) yang didirikan oleh Pdt Jony F Silalahi dan Istri, yang saat ini wadah pemulihannya bertempat di Jalan Letjen Jamin Ginting Sumber Mufakat Sp.Aji-Jahe Kabanjahe, Kabupaten Karo.

“Mereka juga siap menerima teman-teman yang mau pulih dari narkoba, tanpa mengutip uang dari setiap residen. Seluruh relawan siap berkorban materi, waktu, tenaga, perasaan bahkan siap menerima resiko apapun. Karena cinta kami akan bumi Turang Tanah Karo tercinta, dan seluruh generasi bangsa serta seluruh manusia yang ada di atas bumi,” beber Anes mengakhiri. (John Ginting)