IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Lestarikan Lingkungan Hidup, PT. IMIP Kembali Tanam 2.000 Pohon Pelindung di Bahodopi

PT IMIP saat menanam 2000 pohon pelindung di Kecamatan Bahodopi

MOROWALI, TOPKOTA.co –  Sejumlah upaya terus digalakkan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dalam melestarikan lingkungan hidup, utamanya disekitar areal operasi industri. Hal ini, sejalan dengan komitmen corporate dalam menjaga keseimbangan antara operasional industri dan aspek lingkungan.

Melalui program Comdev/CSR, PT IMIP kembali melakukan penanaman 2.000 pohon pelindung, yang kali ini terpusat di Desa Makarti Jaya Bahodopi Morowali Sulawesi Tengah, Minggu (11/12).

Aksi itu, melibatkan Komunitas Karyawan Pendaki Gunung (KKPG) sebagai penanggungjawab kegiatan, dan dihadiri oleh Dinas Lingkungan Hidup Morowali, Koramil 1311-02 Bungku Selatan, Komando Pos TNI Angkatan Laut, Polsek Bahodopi, Pemerintah Desa Makarti Jaya, tokoh masyarakat, Mapala Trengkulahi Politeknik Ilmu Logam Morowali, Kurukunan Masyarakat Luwuk Timur, serta siswa MTS Al- Khairaat Desa Makarti Jaya.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Morowali Elyta Gawi melalui Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Muhdar Da’ami mengatakan, melestarikan lingkungan bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah, lembaga tertentu atau perusahaan saja. Namun kata dia, hal tersebut menjadi tanggungjawab bersama. Baginya, dengan kerja sama semua stakeholder, dapat menjadikan lingkugan bersih dan terpelihara dengan baik.

“Ini merupakan kegiatan yang sangat positif. Menanam pohon merupakan salah satu cara untuk mengantisipasi efek rumah kaca atau global warming. Untuk itu, mesti banyak dan sering-seringlah menanam pohon. Apapaun jenisnya,” kata Muhdar Da’ami.

PT IMIP saat menanam 2000 pohon pelindung di Kecamatan Bahodopi

Sementara, mewakili manajemen PT IMIP, Comdev/CSR Departemen External PT IMIP Hardianta Tarigan mengatakan, komitmen dari perusahaan adalah berupaya menjadikan operasional industri dengan kelestarian lingkungan hidup dapat seimbang. Apalagi kata dia, beberapa jenis pohon yang ditanam ini dipastikan mampu mereduksi karbon yang dihasilkan dari aktifitas rumah tangga, UMKM, dan industri.

“Agustus 2022 lalu, di Desa Le-Le juga telah kami tanam 2.000 pohon pelindung yang terdiri dari pohon nyato, pohon tanjung, pohon mahoni, eboni dan tanaman kopi. Tentunya, harapan dari perusahaan adalah apa yang kita tanam hari ini, dapat bermanfaat bagi generasi berikutnya. Bukan kita yang akan merasakan dampaknya, tapi mereka,” jelas Hardianta. (Rpdm)